Kamis, 31 Desember 2009

Innalillahi Wainnalillahi Rodjiun


Telah berpulang kerahmatullah KH. Abdurrahman Wahid atau yang disapa Gusdur Presiden ke empat RI di RSCM pukul 18.45 tgl 30 Desember 2009. Dikebumikan pada hari kamis tgl 31 Desember 2009 pukul 13.45 di Pospen Tebuireng Jombang Jawa Timur. Segenap suluruh Bangsa Indonesia turut berduka cita, semoga amal dan kebaikan beliau diterimah disisi Allah SWT. Pada kita yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan

Rabu, 30 Desember 2009

Zikir Akbar Bersama Ustadz H. Syukur


Alhamdulillah, dengan waktu yang terbatas dan persiapan seadanya akhirnya zikir akbar bersama Ustadz H. Syukur dari pos-pen AZ Azikro Jakarta dapat terlaksana. pada hari selasa tanggal 29 Desember 2009 / 12 muharram. Dalam rangka syi-ar Ustadz H. Syukur di Kota Batam yang hanya beberapa hari saja ini , akhirnya Masjid Qiblatain Perumahan Kapital Raya dan sekitranya ini dapat mengundang Ustadz H. Syukur untuk sudi dan melaksanakan zikir bersama warga Masjid Qiblatain Batam Center dan sekitarnya. Ba' dah sholat azhar Zikir Akbar Bersama Ustadz H. Syukur diawali dengan ta'uziah dari Ustadz H. Syukur dilanjutkan do' a dan zikir bersama. Ada sedikit yang 'mengelitik' ketika Ustadz H. Syukur memberikan ta' uziah. Ustadz H. Syukur sedikit menceritakan sejarah Qiblatain pada zaman Nabi Muhammad SAW. (tulisan mengenai sejarah Qiblatain sudah admin posting pada blog ini). Ustadz H. Syukur berharap pada masyarakat, baik yang hadir pada zikir ini maupun yang tidak agar jangan mempunyai qiblat dua arah cukup satu saja. Admin pribadi memaknainya ta'uziah singkat ini adalah untuk memajukan Masjid Qiblatain ini agar pembangunannya meningkat dan segala kegiatannya berjalan dengan lancar maka tidak perlu mengedepankan ego masing - masing sehingga membingungkan siapa yang akan diikuti. Yang betul ada semua ornamen yang terlibat didalam pengurus dan pengguna Masjid Qiblatain ini bersikap simpati dan komitmen serta bersinergi satu sama lainnya . Tidak perlu duduk dikepengurusan yang penting berbuat, subahanAllah...
SubahanAllah... walhamdulillah... ula... illa haillAllah, waulaahhu Akbar...
SubahanAllah... walhamdulillah... ula... illa haillAllah, waulaahhu Akbar...
SubahanAllah... walhamdulillah... ula... illa haillAllah, waulaahhu Akbar...
Semoga doa kita diijabah oleh Allah SWT, amien...

Senin, 28 Desember 2009

PBNU Tegaskan Infotainment Gosip Haram

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A. Hasyim Muzadi menegaskan tayangan infotainment ghibah atau gosip hukumnya haram. Fatwa haram tersebut berdasarkan hasil Musyawarah Alim Ulama NU di Surabaya, Juli 2006 lalu.Karena itu, PBNU mendesak tayangan infotainment gosip segera dihentikan. Pemberitan yang mengobral masalah pribadi dan keluarga orang bisa berdampak buruk bagi masyarakat."PBNU" minta agar tayangan infotainment dimedia dihentikan, yaitu pemberitaan yang mengobral rahasia keluarga, serta mengaduk-aduk hubungan antar anggota keluarga," kata KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Jumat (25/12).

Menurut pengasuh pondok pesantren Al-Hikam ini, infotainment gosip merupakan pembunuhan karakter orang yang diberitakan, apapun alasannya."Karena hal tersebut sama sekali tidak menjadi bagian dari kebebasan dan demokrasi, namun menjadi bagian dari pembunuhan karakter dalam kerukunan atau ketenangan keluarga," jelasnya.Dalam Islam, lanjutnya, beita gosip merupkan larangan keras atau hukumnya haram. "Bahkan diibaratkan dalam Al-Quran sebagai seorang yang 'tega memakan daging bangkai saudaranya sendiri' dalam mencari rezeki," tutur mantan Ketua PW GP Ansor Jawa Timur ini.

Karena itu, menurutnya, orang atau keluarga yang merasa dirugikan atas pemberitaan infotainment gosip sebenarnya berhak menuntut rehabilitasi atas nama baiknya dalam kaitannya dengan hak azasi manusia . "Media harus segera menghentikannya , dari pada setiap hari makan korban," tegasnya.Hasyim mengajak para pengelola infotainment untuk mencari rizki yang halal di tengah sulitnya ekonomi bangsa Indonesia, bukan dengan cara 'menjual' berita-berita gosip.
"Kalau ada orang senang keluarganya diaduk-aduk untuk cari popularitas, justru orang tersebut tidak normal. Marilah kita mencari rizki secara halal dalam sulitnya ekonomi saat ini," katanya.

Lebih lanjut, kiai kelahiran Bangilan Tuban ini mendesak pemerintah, dalam hal ini Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) untuk mengambil inisiatif dalam rangka menertibkan tayangan yang merusak tersebut. "Apalagi Pak Tifatul (Menkominfo) selama ini dianggap paling Islam," kata Hasyim.

Sabtu, 26 Desember 2009

Perayaan Asyura ala Syiah menurut Cendekiawan Syiah, Vali Nasr

Berhubung tinggal 2 hari lagi tepat 10 Muharram ada yang merayakan Asyura di berbagai tempat (khususnya yangmeriah di Iran dan Iraq) dengan cara menyiksa diri, menangisi berlebihan, dan meronta-ronta atas kematian Imam Husin r.a....maka di sini kami tuliskan wawancara terhadap Habib Mohammad Baharun (seorang cendekiawan, peneliti dan pakar tentang Syiah) yang dimuat dalam sebuah buku berjudul : Tantangan Syiah Terhadap Ahlussunna, penerbit Pustaka Sidogiri halaman 97, cetakan pertama, jumadats Tsani 1429 H..isinya sebagai berikut :
Sebenarnya, bagaiamn Rasulullah Saw menyikapi kematian orang-orang terdekatnya?

Habib Muhammad Baharun menjawab :

Nabi memang sedih tatkala Hamzah gugur. Namun tak berlarut, apalagi sampai dendam. Malah ketika Fathu Mekkah, beliau memberikan amnesti umum kepada orang-orang kafir, termasuk pembunuh Hamzah. Asyura Syiah bertumpu pada Azdari (duka cita) berlarut yang memang sudah berkembang dalam agama-agamas sebelumnya. Prof. Vali Nasr, putra Hossein Nasr yang cendekiawan Syiah itu, mengakui bahwa Azdari mirip ritual Katolik Lenten (40 hari sebelum paskah).

Praktik penyiksaan diri dalam Asyura Syiah juga mirip seperti Panitentes (penyesalan) di Liberia, Colorado dan New Mexico yang menjadikan sebagai hari suci "penjelmaan kembali penderitaan Kristus" yang harus diratapi.

Juga seperti pada peringatan kematian Dionysus dalam mitologi Yunani, dan Osiris dalam Mitologi Mesir kuno. jadi, ekspresi kedukaan kaum Syiah ini mirip dengan tata cara peradaban kuno (Baca: Kebangkitan Syiah,2007:46-47)

Minggu, 20 Desember 2009

Empat belas perkara sunat dilakukan pada hari Asyura (10 Muharram)

1. Melapangkan masa/belanja anak isteri. Fadilatnya - Allah akan melapangkan hidupnya pada tahun ini.
2. Memuliakan fakir miskin. Fadilatnya - Allah akan melapangkannya dalam kubur nanti.
3. Menahan marah. Fadilatnya - Di akhirat nanti Allah akan memasukkannya ke dalam golongan yang redha.
4. Menunjukkan orang sesat. Fadilatnya - Allah akan memenuhkan cahaya iman dalam hatinya.
5. Menyapu/mengusap kepala anak yatim. Fadilatnya - Allah akan mengurniakan sepohon pokok di syurga bagi tiap-tiap rambut yang disapunya.
6. Bersedekah. Fadilatnya - Allah akan menjauhkannya daripada neraka sekadar jauh seekor gagak terbang tak berhenti-henti dari kecil sehingga ia mati. Diberi pahala seperti bersedekah kepada semua fakir miskin di dunia ini.
7. Memelihara kehormatan diri. Fadilatnya - Allah akan mengurniakan hidupnya sentiasa diterangi cahaya keimanan.
8. Mandi Sunat. Fadilatnya - Tidak sakit (sakit berat) pada tahun itu. Lafaz niat: "Sahaja aku mandi sunat hari Asyura kerana Allah Taala."
9. Bercelak. Fadilatnya - Tidak akan sakit mata pada tahun itu.
10. Membaca Qulhuwallah hingga akhir 1,000X. Fadilatnya - Allah akan memandanginya dengan pandangan rahmah di akhirat nanti.
11. Sembahyang sunat empat rakaat. Fadilatnya - Allah akan mengampunkan dosanya walau telah berlarutan selama 50 tahun melakukannya. Lafaz niat: "Sahaja aku sembahyang sunat hari Asyura empat rakaat kerana Allah Taala." Pada rakaat pertama dan kedua selepas Fatihah dibaca Qulhuwallah 11X.
12. Membaca "has biallahhu wa nik mal wa keel, nikmal maula wa nikmannaseer". Fadilatnya - Tidak mati pada tahun ini.
13. Menjamu orang berbuka puasa. Fadhilat - Diberi pahala seperti memberi sekalian orang Islam berbuka puasa.
14. Puasa. Niat - "Sahaja aku berpuasa esok hari sunat hari Asyura kerana Allah Taala." Fadilat - Diberi pahala seribu kali Haji, seribu kali umrah dan seribu kali syahid dan diharamkannya daripada neraka.

Peristiwa - Peristiwa Penting

1 Muharam - Khalifah Umar Al-Khattab mula membuat penetapan kiraan bulan dalam Hijrah.
10 Muharam - Dinamakan juga hari 'Asyura'. Pada hari itu banyak terjadi peristiwa penting yang mencerminkan kegemilangan bagi perjuangan yang gigih dan tabah bagi menegakkan keadilan dan kebenaran.

Pada 10 Muharam juga telah berlaku:

1. Nabi Adam bertaubat kepada Allah.
2. Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit.
3. Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama enam bulan.
4. Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud.
5. Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa.
6. Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara.
7. Penglihatan Nabi Yaakob yang kabur dipulihkkan Allah.
8. Nabi Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritainya.
9. Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam.
10. Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentera Firaun.
11. Kesalahan Nabi Daud diampuni Allah.
12. Nabi Sulaiman dikurniakan Allah kerajaan yang besar.
13. Hari pertama Allah menciptakan alam.
14. Hari Pertama Allah menurunkan rahmat.
15. Hari pertama Allah menurunkan hujan.
16. Allah menjadikan 'Arasy.
17. Allah menjadikan Luh Mahfuz.
18. Allah menjadikan alam.
19. Allah menjadikan Malaikat Jibril.
20. Nabi Isa diangkat ke langit.

Minggu, 13 Desember 2009

Melacak Sejarah Dua Kiblat di Masjid Qiblatain

Jamaah haji dan umrah yang berkunjung ke Madinah, pasti berziarah ke Masjid Qiblain. Biasanya, jamaah hanya berziarah dan shalat dua rakaat di Masjid dua kiblat itu. Yang selalu ditanyakan jamaah di mana arah kiblat yang lama?

Beberapa tahun lalu, petunjuk qiblat lama tertera di papan dan dinding masjid. Namun belakangan ada yang mengatakan petunjuk itu sudah tak ada lagi. Jika ingin tahu secara persis tinggal bertanya kepada petugas atau askar yang berada di masjid. Sejarah masjid ini bermula ketika Rasulullah SAW manpir ke kota ini, pada saat perjalanan hijrah dari Mekah ke Madinah. Masjid Qiblatain terletak di atas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah.

Pada saat mampir ke kota itu, Nabi sempat melakukan takziyah ke rumah Ny. Ummitasyar di kampung Salamah. Wanita itu baru saja berduka lantaran salah satu putranya meninggal dunia. Nabi SAW bermaksud menyenangkan keluarga Ummitasyar. Pada saat itu juga, keluarga Ny Ummitsayar menyembelih seekor kambing. Sebagian daging kambing itu dipergunakan untuk menjamu Baginda Rasul. Jamuan makan itu sendiri bertepatan dengan waktu Shalat Dzuhur. Pada saat itulah, turun wahyu dari Allah, yang isinya memerintahkan supaya kiblat Masjid diubah.

Saat wahyu itu turun, Nabi sudah menyelesaikan dua rakaat. Karena turun wahyu secara tiba-tiba agar segera mengubah kiblat, maka pada rakaat berikutnya, Nabi langsung memutar arah kiblat. Perubahan kiblat ini langsung diikuti oleh para jamaah. Dengan perubahan tersebut, maka jika sebelumnya arah kiblat menuju ke Masjidil Aqso, di Palestina, maka berubah menuju Masjidil Haram, di Saudi Arabia.

Dengan adanya peristiwa tersebut, maka pada Shalat Dzuhur itu, Nabi bersama jamaah, menghadap dua kiblat. Yaitu ke arah Masjidil Aqsa di Palestina, dan ke Masjidil Haram, di Saudi Arabia. Wahyu tersebut, sesuai dengan Surah Al Baqarah ayat 111 yang artinya," Sesungguhnya Kami, (sering) melihat mukaMu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan Kamu ke kiblat yang Kamu sukai. Palingkanlah mukaMu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukaMu ke arah nya. Dan sesungguhnya, orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa, berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Allahnya, dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan."

Merujuk dengan peristiwa tersebut, lalu Masjid ini dinamakan Masjid Qiblatain, yang artinya masjid berkiblat dua. Di sekitar masjid itu terdapat sebuah sebuah sumur, yang letaknya di pekarangan milik seorang Yahudi. Karena keberadaan sumber air sangat penting bagi sebuah masjid, maka Nabi memerintahkan kepada Usman Bin Afan agar membeli sumur itu dengan harga 20 ribu dirham. Dalam selanjutnya sumur ini diwakafkan.

Hingga saat sekarang, masjid dan sumur tersebut masih ada dan berfungsi. Selain untuk keperluan masjid, seperti untuk bersuci dan keperluan air minum, air sumur itu juga dipergunakan untuk mengairi tanaman sekitar masjid. Masjid Qiblatain, dalam sejarahnya telah mengalami berbagai pemugaran. Pemugaran pertama dilakukan pada tahun 893 H dan tahun 1543 M oleh Sultan Sulaiman. Pemerintah Arab Saudi sendi juga telah melakukan pemugaran. Namun pemugaran ini tidak menghilangkan ciri kas masjid. juw/berbagai sumber

Selasa, 08 Desember 2009

Sholat

"Sungguh sholat itu dapat menyelamatkan pelakunya dari berbuat keji dan mungkar" (QS. Al-Ankabuut :)

"Sholat 5 waktu apabila dikerjakan setiap hari dan sholat jumat pertama hingga berikutnya adalah merupakan penebus dosa2 yang diperbuat pada saat itu, sepanjang bukan perbuatan dosa2 besar" (HR. Muslim)

indahnya sholat...indahnya islam...sholat yuk...


Sabtu, 05 Desember 2009

Doa & Hisab

"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku ini. Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)" (QS. Ibrahim : 40-41)
"Ya Rabb, berikan mereka kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan-MU"

Amalan Pertama yang di Hisab
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, " Awal pertama amal seseorang yang diperhitungkan kelak di hari kiamat ialah shalat, maka apabila ia sempurna shalatnya, berbahagialah orang itu dan bebas dari siksa, namun sebaliknya apabila ternyata kurang baik dan rusak shalatnya, celakalah dan menyesallah orang itu. Dan kalau kekurangan itu dapat pada shalat wajib, maka Allah menugasi malaikat supaya meninjau kembali shalat sunah yang ia kerjakan, untuk menutupi kekurangannya itu. Baru sesudah selesai mengenai perhitungan shalat, maka menyusullah amal-amal perbuatan lainnya" (HR. Tirmidzi)....

Tegakkan sholat 5 waktu...

Keistimewaan Shaf Dalam Sholat

Dari Jabir Bin Sumarah, Rasulullah SAW menghampiri kami, lalu bersabda, "Hendaklah kamu mengatur shaf seperti shaf para malaikat di hadapan Tuhannya". Lalu kami bertanya : "Ya Rasulullah, bagaimana shaf mereka di hadapan Tuhannya?" Jawabnya : "Mereka sempurnakan shaf awal, dan merapatkannya" (HR. Muslim).............

Malaikat aja merapatkan dan menyempurnakan sholat, kenapa kita tidak?
Ayo sempurnakan shaf dan rapatkan barisan...