Selasa, 16 November 2010

Keutamaan qurban dalam fiqih sunnah

Menjelang Idul Adha 1431 H ini, Bersama Dakwah berniat menampilkan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan ibadah haji dan qurban. Diantaranya adalah pembahasan Qurban dalam Fiqih Sunnah yang dimulai pada edisi hari ini.

Insya Allah pembahasan Qurban dalam Fiqih Sunnah ini terbagi menjadi lima bagian:
1. Dalil dan Keutamaan Qurban dalam Fiqih Sunnah
2. Hukum dan Hikmah Qurban dalam Fiqih Sunnah
3. Hewan Qurban dan Syaratnya dalam Fiqih Sunnah
4. Waktu Penyembelihan Qurban dan Berserikat Qurban dalam Fiqih Sunnah
5. Pembagian Daging Qurban dalam Fiqih Sunnah

Definisi Qurban
Kata udhhiyah dan dhahiyah adalah nama hewan sembelihan seperti unta, sapi dan kambing yang dipotong pada hari raya nahar (qurban) dan tasyrik sebagai bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah.

Dalil Qurban dalam Al-Qur’an
Allah telah mensyariatkan qurban sebagaimana firman-Nya:

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ * فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ * إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ


Sesungguhnya, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah. Sungguh, orang-orang yang membencimu adalah orang-orang yang terputus. (QS. Al-Kautsar : 1-3)

وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ


Dan unta-unta itu Kami jadikan untukmu bagian dari syiar agama Allah, kamu banyak memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah (ketika kamu akan menyembelihnya)… (QS. Al-Hajj : 36)

Maksud kata nahr adalah penyembelihan binatang qurban sebagaimana keterangan dalam sebuah hadits bahwa Nabi SAW melakukan ibadah qurban dan begitu juga kaum muslimin. Para ulama telah sepakat (ijma’) akan pensyariatannya.

Keutamaan Qurban
Sebuah riwayat dari Aisyah r.a., Nabi SAW telah bersabda,

مَا عَمِلَ آدَمِىٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلاَفِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنَ الأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا


Tidak ada amalan yang diperbuat manusia pada hari raya qurban yang lebih dicintai oleh Allah selain menyembelih hewan. Sesungguhnya hewan qurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulu dan kuku-kukunya. Sesungguhnya sebelum darah qurban itu mengalir ke tanah, pahalanya telah diterima di sisi Allah. Maka tenangkanlah jiwa dengan berqurban. (HR. Tirmidzi)

Jumat, 29 Oktober 2010

Antara Orang Cerdik dengan Orang Lemah

عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَلْكَيِّسُ مَنْ دَانَ

نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَاْلعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا

وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ

“Dari Syaddad bin Aus, Nabi SAW bersabda, “Orang yang cerdik adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya dan menyiapkan diri untuk hari akhirat. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berandai-andai kepada Allah.” [Hadis Hasan riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah]

Hendaknya kita bercermin kepada hadis di atas, menjadi orang yang cerdik, pandai mengelola kepribadian diri dengan mengendalikan hawa nafsu untuk mendapatkan kualitas kemuliaan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Nabi SAW mendeskripsikan bahwa setiap muslim hendaknya bijaksana, hawa nafsu yang ada pada dirinya merupakan ujian dari Allah SWT yang harus digunakan untuk kebaikan, jangan diperturutkan untuk sesuatu yang dilarang Allah SWT, jangan menjadi budak syetan yang senantiasa ingin menjerumuskan manusia muslim sehingga menjadi temannya di neraka.

Kecerdikan itu tercermin pada evaluasi yang senantiasa dilakukan seorang muslim, apakah langkah kehidupannya sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah ataukah bertentangan dengan kehendakNya? Sayidina Umar bin Khattab pernah mengatakan, “Evaluasilah dirimu sebelum kamu dievaluasi [di hari akhirat]”.

Orang yang cerdik senantiasa menggunakan kesempatan dengan semua hal yang bermanfaat, tidak ada kesia-siaan yang menghiasi hari-harinya. Tidak menunda-nunda kesempatan kebaikan dengan berandai-andai seraya mengatakan, “Suatu hari nanti saya akan berbuat baik” atau “Nanti ketika usia tua saya mau bertaubat”.

Seperti dijelaskan oleh Nabi SAW, berandaiandai adalah ciri orang yang lemah, lemah keimanannya, selalu memperturutkan hawa nafsu dengan menahan kebaikan dan melanggar larangan.

Allah SWT menyerukan kepada kita untuk mempersiapkan hari esok, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [QS. Al Hasyr: 18

Jumat, 03 September 2010

Amalan-amalan Meraih Lailatul Qadr

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ﴿١﴾
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ﴿٢﴾
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ ﴿٣﴾
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ ﴿٤﴾
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ﴿٥﴾


Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu? malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qodr : 1 – 5)

Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,”Sesungguhnya para malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke bumi daripada jumlah pepasiran.” (HR. Ibnu Khuzaimah, yang sanadnya dihasankan oleh al Albani)

Karena itu kebiasan Rasulullah saw dan para sahabatnya adalah menghidupkan sepuluh malam terakhir dari Ramadhan dengan beritikaf, memperbanyak ibadah kepada Allah swt dan menjauhkan diri mereka dari berbagai kebisingan dan tarikan-tarikan duniawi demi menggapai kebaikan dan keberkahan didalamnya dan untuk bisa meraih Lailatul Qodr yang disediakan Allah swt.

Imam muslim meriwayatkan dari Aisyah berkata; "Pada sepuluh terakhir bulan Ramadlan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya."
Syeikh Hani Hilmi menyebutkan beberapa amalan yang dilakukan pada sepuluh malam terakhir dari Ramadhan, diantaranya :

1. Tidak tidur di malam-malam yang sepuluh itu

Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menghidupkan malam-malam yang sepuluh ini dengan melakukan shalat tahajjud.

2. Membantu keluarga untuk beramal shaleh

Didalam hadits Abu Dzar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat malam bersama mereka (kaum muslimin) pada malam 23 dan 25. Disebutkan bahwa beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengajak keluarga dan istri-istrinya pada malam 27 secara khusus. Hal ini menunjukkan kesungguhan beliau membangunkan mereka di hari-hari ganjil yang diharapkan terjadi didalamnya Lailatul Qodr

Sofyan Tsauriy mengatakan,”Aku menginginkan jika telah masuk sepuluh hari terakhir melaksanakan shalat malam dan bertahajjud didalam serta membangunkan keluarga dan anakna untuk melaksanakan shalat jika mereka sanggup melaksanakannya.”

3. Memperbanyak doa di malam-malam itu

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam itu. Aisyah berkata; "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul Qodar, apa yang harus aku ucapkan?", beliau menjawab: "Ucapkanlah; ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ANNA” (ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pema'af mencintai kema'afan, maka ma'afkanlah daku)." (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani)

Sofyan Tsauriy berkata,”Berdoa di malam itu lebih aku sukai daripada melaksanakan shalat. Dan jika dia membaca maka dia berdoa dan berharap kepada Allah didalam doanya yang barangkali Dia swt menyetujui permintaannya. Memperbanyak doa lebih utama daripada melaksanakan shalat yang tidak diperbanyak doa didalamnya namun jika dia membaca lalu berdoa maka itu baik.”

4. Mensucikan yang lahir dan batin

Para salafusshaleh dahulu menganjurkan untuk mandi di setiap malam dari malam-malam yang sepuluh akhir Ramadhan. diantara mereka ada yang mandi dan menggunakan wangi-wangian di malam-malam yang diharapkan terjadinya Lailatul Qodr didalamnya. Tidak sepatutnya bagi seorang yang bermunajat kepada Sang Penguasa (Allah swt) didalam khalwatnya kecuali dia telah menghiasi keadaan lahir dan batinnya.

5. Malamnya seperti siangnya yang tidak melalaikannya

Sebagian para salafusshaleh berpendapat bahwa kesungguhan di (malam) Lailatul Qodr adalah juga seperti kesungguhan di siang harinya dengan senantiasa bersungguh-sungguh dalam beramal shaleh.

Imam Syafi’i berkata,”Dianjurkan agar kesungguhnyanya di siang hari seperti kesungguhannya di malamnya.” Hal ini menunjukkan anjuran bersungguh-sungguh di setiap waktu dari sepuluh malam terakhir baik di siang maupun malam harinya.

6. Diantara ibadah yang paling mulia yang mendekatkan dirinya kepada Allah swt pada waktu ini adalah tabattul (Fokus dalam beribadah kepada Allah)

وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا ﴿٨﴾
رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيلًا ﴿٩﴾


Artinya : ‘Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh konsentrasi. (Dia-lah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Maka ambillah Dia sebagai Pelindung.” (QS. Al Muzammil 8 – 9), artinya mengosongkan hatinya hanya untuk-Nya, meninggalkan debat, obrolan, ikhtilath yang tercela, mematikan HP, berbagai kesibukan dan hendaklah anda menyendiri dan berhias dengan munajat kepada Tuhanmu, berzikir dan berdoa kepada-Nya.

7. Mensensitifkan hati

Cermatilah senantiasa niatmu karena niat seseorang lebih baik daripada amalnya, maka introspeksilah.

8. Renungkanlah bahwa kedudukanmu adalah sesuai dengan kadar kesungguhanmu
Janganlah kamu tinggalkan satu pintu dari kebaikan kecuali kamu mengetuknya, sesungguhnya variatif didalam amal-amal ketaatan adalah obat dari kejenuhan seseorang.

9. Hendaklah kamu bersungguh-sungguh dan berlelah-lelah dengan disertai kesabaran

10. Menyedikitkan Perkataan
Saya menyarankan agar menyedikitkan perkataan-perkataan di saat siang dan malam, hendaklah memperhatikan perkara-perkara ini, hendaklah diam (tidak berbicara) karena sesungguhnya siapa yang diam maka selamat.

11. Ingatlah bahwa ini adalah zaman berkompetisi maka janganlah engkau ridho dengan kegagalan. Salah seorang dari mereka mengatakan,”…. Orang-orang telah sukses dengan ampunan, rahmat, pembebasan, pelipatgandaan amal-amal mereka dan mengharapkan surga sedangkan engkau tetap di tempatmu dengan terbelenggu oleh berbagai kesalahan.” Tidak dan tidak mungkin engkau rela, karena itu bersungguh-sungguhlah selalu dengan izin Allah.

12. Berbaik sangka kepada Allah

Jika kamu kehilangan sesuatu maka bangunlah dan berusahalah barangkali kamu akan mendapati penggantinya. Sesungguhnya Dia swt menahan pemberian bagi orang buruk sangka terhadap Allah swt. seandainya kamu berbaik sangka terhadap Allah maka amalmu akan semakin baik karena kamu akan mencintai-Nya dengan kecintaan yang dalam. Wahai Allah kami meminta cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu serta cinta setiap amal perbuatan yang mendekatkan kami ke surgamu.”

13. Jadikan ibadahmu dalam keadaan sepi yang tidak dilihat kecuali oleh Allah sesungguhnya hal itu dapat mengantarkannya menuju ikhlas. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,”Shalat sunnah seseorang yang tidak dilihat orang lain sama dengan shalat yang disaksikan orang lain dua puluh lima (kali).”

14. Gabungkan antara kuantitas dan kualitas…

Wallahu A’lam

Rabu, 18 Agustus 2010

CERITA DI BULAN PUASA

KENYATAAN HIDUP DISEBALIK PERMAINAN INI.

Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada pemadam. Guru itu berkata, "Saya ada satu permainan... Caranya begini, ditangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat pemadam ini, maka katalah "Pemadam!"

Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Pemadam!", jika saya angkat pemadam, maka katakanlah "Kapur!". Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kekok, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kekok. Selang beberapa saat, permainan berhenti.

Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya. "Murid-murid, begitulah kita umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membezakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan ketika.

"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend, hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib adalah biasa, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain."

"Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham cikgu..."
"Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan.
"Cikgu ada Qur'an,cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang anda berdiri diluar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?"

Murid-muridnya berpikir. Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat,dan lain-lain.

Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet. "Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya...Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda dengan terang-terang...Kerana tentu anda akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sadari.

"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu,kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah dihancurkan..."

"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan anda. Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yang mereka... Dan itulah yang mereka inginkan." "Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kita... "

"Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak cikgu?" tanya murid- murid.

"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi." "Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sedar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan sadari.

"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa dahulu sebelum pulang..." Matahari bersinar terik takala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya...

Selasa, 08 Juni 2010

Mahabbah dan Kepatuhan

Seorang Mursyid bercerita kepada sang Murid tentang sebuah kisah Mahabbah dan Kepatuhan seorang Hamba dihadapan Allah yang melebihi apapun. Sang Mursyid mengutip dari sebuah Hadist Qudsi yang dinukil oleh Imam Sayyidina 'Ali Murtadha bin Abi Thalib. Kisah yang sederhana dan nyaris dilupakan banyak orang tapi masih menjadi rujukan bagi para Murid yang menempuh jalan Tauhid / Tassawuf / Tareqat.

Di sebuah keadaan malam itu, ketika semua Hamba bermunajad kepada Allah dengan segala bentuk aneka keinginan namun nun jauh dipojok, duduk seorang Hamba dengan airmata bercucuran. Dari mulutnya hanya keluar dua kata Istighfar dan Shalawat. Tak ada yang lain apalagi mengucapkan sebuah permintaan. Allah yang Mahatahu dengan Mahabijaksana dan Demokratis bertanya kepada Jibril tentang seseorang yang sejak tadi hanya melepas kata Istighfar dan Shalawat tanpa ada satupun permintaan.

ALLAH: “Wahai Jibril, siapakah seseorang yang duduk dipojok sana dengan bercucuran airmata? Sejak tadi Aku tidak mendengar satu permohonan dan keluhan yang keluar lewat bibirnya kecuali Istighfar dan Shalawat. Cobalah Kau datangi seseorang itu, tanyakan apa yang menjadi Hajadnya (Keinginan).”

JIBRIL: “Ya Allah kenapa Engkau sampai tertarik dengan seseorang itu, masih banyak hamba Engkau yang lain dan melebihi seseorang tersebut. Ya Allah, sedang menyembunyikan apakah seseorang itu hingga Engkau memalingkan wajahMu kearahnya. Tolong ajari Kami agar dapat memahami ini semua.”

ALLAH: “Pergilah kesana nanti Kau akan tahu.”

Maka Jibril pun mendekati seseorang yang masih duduk dipojok dengan airmata bercucuran.

JIBRIL: “Wahai hamba Allah yang mulia. Aku diperintah oleh Allah untuk menanyakan kepadamu, apa yang sesungguhnya menjadi hajadmu, sebab sejak tadi engkau hanya diam tanpa minta sesuatupun kepada Allah. Kau cuma menangis sambil mengucap Istighfar dan Shalawat.”

Dengan tersenyum seseorang itupun menjawab pertanyaan Jibril.

SESEORANG: “Bagaimana aku bisa sampaikan hajadku kepada Allah, sedangkan Allah sudah mengetahui apa yang sembunyi didalam hatiku.”

JIBRIL: “Sampaikanlah sekecil apapun hajadmu nanti Allah akan kabulkan.”

SESEORANG: “Aku malu kepada Allah dan Nuranbiya Muhammad jika harus mengutarakan sesuatu, padahal aku belum Qatam (selesai) memahami maksud Allah. Aku sedang belajar bersyukur dan sabar karena Allah menggerakkan orang lain untuk berbuat Dzalim kepadaku hingga aku teraniaya.”

JIBRIL: “Kau sampaikanlah kepada Allah agar menghentikan orang yang berlaku Dzalim kepadamu itu.”

SESEORANG: “Pernahkah Muhammad meminta kepada Allah agar menghukum orang-orang yang berlaku Dzalim kepada Beliau?”

JIBRIL: “Tidak.”

SESEORANG: “Jika tidak, bagaimana aku sanggup melakukan sesuatu yang Muhammad saja tak pernah lakukan. Wahai lelaki yang aku tak tahu Engkau siapa, ketahuilah, aku ini cuma pengikut Muhammad, jadi aku tak ingin melampaui yang kuikuti.”

JIBRIL: “Baiklah, apa yang aku dengar tadi akan kusampaikan kepada Allah.”

Jibril berlalu dan seseorang itu meneruskan Istighfar dan Shalawatnya.

JIBRIL: “Ya Allah, aku sudah dekati seseorang yang duduk di pojok sana. Sungguh benar Ya Allah, dia Umat Kekasihmu Nuranbiya Muhammad. Tolong ajari Kami cara memahami maksud Engkau.”

ALLAH: “Mahabbah (Cinta) dan Kepatuhan, itulah kuncinya. Aku sudah menguji kesungguhannya dalam Kepatuhan kepada-Ku dan Mahabbahnya kepada Kekasihku Muhammad. Sudah lama Aku menunggu satu keluhan keluar lewat bibirnya atau terbersit dalam hatinya namun hal itu tak pernah ada hingga sekarangpun dia datang kehadapanku tanpa satu keinginanpun. Wahai Jibril, ketahuilah, inilah manusia yang kalian protes sewaktu Aku ingin menciptakannya. Sekarang Aku bertanya kepadamu, adakah yang keliru dari Penciptaanku?”

JIBRIL: “Mahasuci Engkau ya Allah, tak ada yang keliru dan sia-sia segala ciptaanmu.”

ALLAH: “Wahai Hambaku, beginilah caraku mengangkat Derajat Hamba disisiku. Pujilah Aku semestinya dan jangan mengeluh.”

“Mahabbahlah kepada Kekasihku Muhammad dengan sepenuh Hati.
Wahai Izrail, Aku haramkan bagimu untuk menjemput dan mematikan seseorang yang duduk dipojok sana sebelum Aku penuhi segala Hajadnya di dunia.”

“Wahai Jibril, Mikail, Israfil, lindungilah seseorang yang duduk di pojok sana dengan namaku. Aku tak izinkan siapapun mengganggunya. Maka datanglah kehadapanKu dengan airmata bercucuran serta menyimpan semua keinginan. Janganlah sekali-kali kalian mengajariKu seolah Aku tak tahu apa yang jadi Hajad kalian. Belajarlah kalian semua dari seseorang yang duduk dipojok sana.”

Senin, 07 Juni 2010

Penelitian Membaca Al-quran

Dari hasil penelitian dari Universitas AlAzhar bahwa membaca AlQur'an dapat meningkatkan kinerja otak & mempertajam ingatan sampai 80% , Karena ada 3 aktivitas yang baik untuk otak yaitu :
1. Melihat
2. Mendengar
3. Membaca

Waktu yang bagus untuk membaca Al Qur'an adalah terutama setelah shalat subuh & magrib . Di kedua waktu tersebut otak dalam keadaan refresh karena pergantian waktu dari terang ke gelap & dari gelap ke terang.

Kamis, 20 Mei 2010

Jangan sia-siakan hari Jum' at

Keempat: Bergegas mendatangi shalat Jum’at di awal waktu dengan berjalan kaki, tidak menaiki kendaraan, supaya mendapatkan pahala yang besar sebagaimana hadits yang diriwayatkan di dalam ash-Shahihain (Bukhari dan Muslim):

عن أبي هريرة – رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : (( من اغتسل يوم الجمعة غسل الجنابة ثم راح فكأنما قرب بدنة ومن راح في الساعة الثانية فكأنما قرب بقرة ، ومن راح في الساعة الثالثة فكأنما قرب كبشاً أقرن ، ومن راح في الساعة الرابعة فكأنما قرب دجاجة ، ومن راح في الساعة الخامسة فكأنما قرب بيضة ، فإذا خرج الإمام حضرت الملائكة يستمعون الذكر.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:”Barang siapa yang mandi junub pada hari jum’at lalu berangkat menuju shalat juma’at (paling awal), maka dia seperti telah berkurban unta, barang siapa yang berangkat pada waktu yang kedua, maka dia seperti berkurban sapi, barang siapa yang berangkat pada waktu yang ketiga, maka dia seperti berkurban domba bertanduk, barang siapa yang berangkat pada waktu yang keempat, maka seperti berkurban ayam, dan barang siapa yang berangkat pada waktu yang kelima, maka seperti berkurban telor, dan apabila imam (khathib) telah datang, maka para Malikat pencatat mendengarkan khutbah.”(HR. Bukhari dan Muslim)

يقول أنس بن مالك رضي الله عنه كنا نبكر بالجمعة ونقيل بعد الجمعة [ رواه البخاري]

Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata:”Dahulu kami shalat jum’at di awal waktu dan tidur siang setelah jum’at.”(HR. al-Bukhari)

Kelima: Memanfaatkan kesempatan duduknya di masjid dengan sesuatu yang sesuai dengan hatinya dan kondisinya, baik dengan memperbanyak shalat sunah, sebagaimana hadits dalam shahih Muslim dari hadits Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami radhiyallahu 'anhu berkata:

كنت أبيت مع رسول الله صلى الله عليه وسلم فأتيته بوضوئه وحاجته فقال لي : (( سل )) فقلت : أسألك مرافقتك في الجنة ، قال : (( أو غير ذلك )) قلت : هو ذاك قال : (( فأعني على نفسك بكثرة السجود ))

“Aku bermalam di rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku menghampiri beliau dengan membawa air wudhu untuk beliau, maka beliau berkata kepadaku:”Mintalah.” Maka aku berkata:”Aku meminta untuk bisa menyertaimu di Surga.” Beliau berkata:”Ataukah ada permintaan selain itu?” Aku jawab:”Itulah permintaanku.” Nabi berkata:”Maka bantulah aku dengan engkau memperbanyak sujud (shalat).”

Dan setiap kita pasti menginginkan bisa bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Surga, dan keinginan seperti ini tidak akan tercapai –setelah rahmat dari Allah- kecuali dengan melakukan sebab-sebabnya. Dan salah satu sebabnya adalah memperbanyak shalat. Nafi’ rahimahullah berkata:”Dahulu Ibnu Umar radhiyallahu'anhuma terus-menerus shalat (sunah) pada hari jum’at, apabila tiba waktu keluarnya imam (khathib) beliau duduk (berhenti dari shalat) sebelum imam keluar.” (Diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf 3/210)

Dan termasuk amalan yang bisa dilakukan adalah membaca surat al-Kahfi. Telah banyak riwayat yang menjelaskan tentang keutamaan membaca suarat al-Kahfi pada hari jum’at salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam ad-Darimi di dalam kitab Sunan beliau:

عن أبي سعيد الخدري قال : (( من قرأ سورة الكهف ليلة الجمعة أضاء له من النور فيما بينه وبين البيت العتيق )) (إسناده له حكم الرفع كما قال الألباني).

“Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu 'anhu dia berkata:”Barang siapa yang membaca surat al-Kahfi pada malam jum’at, maka akan diberi cahaya untuknya sejauh dirinya dengan Ka’bah." (Sanadnya memiliki hukum marfu’/sampai kepada Nabi)
Kemudian berusaha untuk menghafal beberapa ayat dari al-Quran untuk mengisi hati dan dadanya dengan al-Quran. Dan sebaik-baik hal yang digunakkan untuk mengisi hati adalah al-Quran. Imam Tirmidzi rahimahullah meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu'anhuma:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( أن الذي ليس في جوفه شيء من القرآن كالبيت الخرب )) ( قال الترمذي هذا حديث حسن صحيح)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:”Siapa yang di dalam dadanya tidak ada sesuatu dari al-Quran maka seperti rumah yang rusak.”(HR. at-Tirmidzi dan beliau berkata: ini adalah hadits hasan shahih)

Rabu, 05 Mei 2010

Sholat Berjemaah

Dari Abu Hurairah (Abdurrahman bin Shaher) r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Shalat berjama'ah pahalanya melebihi shalat sendirian baik di tempat pekerjaan atau di rumah, dua puluh lima derajat. Yang demikian itu karena jika seseorang telah menyempurnakan wudhu kemudian pergi ke masjid tanpa tujuan lain selain shalat maka tidak bertindak selangkah melainkan diangkat sederajat dan dihapuskan daripadanya satu dosa hingga masuk ke masjid. Apabila telah berada di dalam masjid maka ia dianggap mengerjakan shalat selama ia masih menantikan shalat (selama bertahan karena menunggu shalat) dan Malaikat memohonkan rahmat atau mendoakan seseorang selama ia dalam majelis shalatnya. Malaikat berdoa, Ya Allah, kasihanilah dia; ya Allah, ampunilah dia; ya Allah, maafkanlah dia. Demikian itu selama ia tidak mengganggu dan belum berhadats di tempat itu."
(Bukhari - Muslim)

Minggu, 04 April 2010

April MOP

السلام عليكم . بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم.لا إله إلاَّ الله.محمد رسو ل الله
الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله.اما بعد

Qs.5 Maa'idah:63. Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan ...perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu.

Qs.24 Nuur:15. Di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.

BARANG SIAPA MENGIKUTI SUATU KAUM, MAKA IA TERMASUK KAUM ITU

April telah tiba, ada suatu kebiasaan jahiliah yang patut kita waspadai bersama sebagai seorang Muslim; 1 April sebagai hari April Mop. April Mop sendiri adalah hari di mana orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Tapi tahukah Anda apakah April Mop itu sebenarnya?

Sejarah April Mop

Sebenarnya, April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.

Biasanya orang akan menjawab bahwa April Mop—yang hanya berlaku pada tanggal 1 April—adalah hari di mana kita boleh dan sah-sah saja menipu teman, orangtua, saudara, atau lainnya, dan sang target tidak boleh marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop.

Biasanya sang target, jika sudah sadar kena April Mop, maka dirinya juga akan tertawa atau minimal mengumpat sebal, tentu saja bukan marah sungguhan.

Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine's Day, budaya April Mop dalam dua dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan yang makin akrab di masyarakat perkotaan kita. Terutama di kalangan anak muda.

Bukan mustahil pula, ke depan juga akan meluas ke masyarakat yang tinggal di pedesaan. Ironisnya, masyarakat dengan mudah meniru kebudayaan Barat ini tanpa mengkritisinya terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau tidak, bermanfaat atau sebaliknya.

Perayaan April Mop berawal dari suatu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan? April Mop, atau The April's Fool Day, berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H.

Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis.

Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walaupun sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah barat yang berupa pegunungan. Islam telah menerangi Spanyol.

Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah hati, banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan saja beragama Islam, namun sungguh-sungguh mempraktikkan kehidupan secara Islami.

Tidak saja membaca Al-Qur'an, namun bertingkah-laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal. Maka dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam Spanyol.

Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan pertama-tama melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan budaya. Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirimkan alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol.

Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari daripada membaca Al Qur'an. Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu untuk meniup-niupkan perpecahan ke dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan salib. Penyerangan oleh pasukan salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua. Satu-persatu daerah di Spanyol jatuh.

Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri.

Tentara-tentara salib terus mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara salib mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah.

Dengan lantang tentara salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa dari orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol.

Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan salib, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka.

Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.

Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika tentara salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam.

Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang para tentara salib telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib segera membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman.

Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April's Fool Day). Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain.

Bagi umat kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.

Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya se-iman disembelih dan dibantai oleh tentara salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas juga ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini.

Siapapun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, 5 abad silam.

Jadi, perhatikan sekeliling Anda, anak Anda, atau Anda sendiri, mungkin terkena bungkus jahil April Mop tanpa kita sadari

Kamis, 18 Maret 2010

Mengapa Harus Sujud & Menghadap Kiblat

Lazimnya, kita beragama cuma ikut orang tua sahaja. Kita tak fikir apa agama itu benar atau salah.

Jika kita lahir di timur dari keluarga islam, maka kita islam.
Jika kita lahir di barat dari keluarga christian, maka kita christian.
Jika kita lahir di Himalaya dari keluarga budha, maka kita jadi bhisksu.

19 keyakinan, meski yakin sangat dengan seyakin-yakinnya, maka tetap lah tak bermakna ada 19 Tuhan,tetap Tuhan cm 1 !

1 Tuhan bmakna 1 Agama yg sebenar,macam mana kita boleh tahu sebuah agama benar???

Jadi, dalam soalan ini kita TIDAK BICARA TENTANG KEYAKINAN, tapi kita paparkan BUKTI KEBENARAN.

Jika Islam Benar, apa buktinya?
Jika Christian Benar, apa buktinya?

Untok membuktikan sebuah agama benar, maka tak boleh ditengok dari kesalahan ummatnya, kerana ummat tetaplah manusia yg tak sempurna.

Jika di negeri muslim ramai orang miskin yg beragama islam, maka itu tak bererti islam buruk, kerana di philipin yg miskin sangat agamanya ialah katholik.

Jika di negeri muslim ramai pesalah/penjahat di lokap/penjara yg beragama islam, maka tak bererti islam buruk, kerana di brazil, venezuela, mexico, argentina yg menjadi pesalah/napi di lokap ialah beragama christian atau katholik.

Pembuktian sebuah agama benar pun tak boleh ditengok dari pendapat orang, kerana lain orang lain fikiran, & ada ramai pendapat orang dimuka bumi ini yg satu sama lain berbeza.

Pembuktian sebuah agama benar kena dilihat dari kitabnya, jika memang kitab itu dari Tuhan, maka TAK BOLEH ada kesalahan sesikit apapun.

Mari kita sama buktikan 2 hal sahaja:
1. Bukti nyata Qur'an ialah mukjizat terbesar & sepanjang masa
2. Bukti nyata alkitab christian ramai kesalahan soalan ajaran & ayatnya

Ramai dalam Qur'an disebut Taurot & Injil yg kena kita imani, tapi Taurot & Injil itu sudah tak suci lagi, maknanya, ayat yg betul itu ramai, tapi yg salah pun ramai sangat, jumlahnya menjumpai RIBUAN KESALAHAN.

Dan, ramai pulak ajaran dalam alkitab christian yg tak diketahui, disembunyikan, tak dilaksanakan, diingkari & bahkan diejek pulak oleh ummat christian sendiri.
-------------------------
Salah satu ajaran yg hilang itu ialah SYAHADAT.
Ramai sangat ummat christian tak mengamalkan SYAHADAT.

Padahal ini diajarkan dalam alkitab yg ditangan mereka. Sy tak asal cakap sahaja, smua kena ada bukti, dan bukti terkuat ialah kitab.

Yohanes 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, SATU-SATUNYA ALLAH YANG BENAR, dan mengenal YESUS KRISTUS YANG ENGKAU UTUS.

Ayat ni, yg sy bagi dalam huruf besar, coba diubah dalam bahasa arab:
LAA ILAAHA ILLALLAH - ISA RASULULLAH
TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH - ISA UTUSAN ALLAH

Apakah ayat ini bermakna Tuhan itu 3 tapi 1???
Tidak! Ayat ini bermakna SATU-SATUNYA TUHAN ITU CUMA ALLAH.

Tak jauh beda dengan Syahadat Ummat Islam.
LAA ILAAHA ILLALLAH - MUHAMMAD RASULULLAH
TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH - MUHAMMAD UTUSAN ALLAH

Mari sekejap kita tengok lagi ayat diatas:

Yohanes 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, SATU-SATUNYA ALLAH YANG BENAR, dan mengenal YESUS KRISTUS YANG ENGKAU UTUS.

Apakah ayat ini bermakna Jesus mengaku dirinya Tuhan???
Tidak! Jesus sendiri mengaku jika dia cuma UTUSAN ALLAH sahaja.

Tak jauh beza dengan para Nabi terdahulu
Nabi Ibrahim AS pun Utusan ALLAH
Nabi Musa AS pun Utusan ALLAH
Nabi Isa AS pun Utusan ALLAH

Malaikat Gabriel, (Malaikat Jibril), pun Utusan ALLAH sahaja.
Sy tak asal bicara, semua ada buktinya:

Lukas 1:19 Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah DIUTUS untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.

Malaikat telah DIUTUS oleh ALLAH, apakah malaikat itu ALLAH? Tidak!
Jesus telah DIUTUS oleh ALLAH, apakah Jesus itu ALLAH? Tidak!
Tidak mungkin Aku mengutus Aku.

Dan Penyelamat pun bukan cuma Jesus sahaja, Nabi Musa pun Penyelamat, ini bukan sy yg cakap, tapi berdasar bukti.

Kisah 7:35 Musa ini, yang telah mereka tolak, dengan mengatakan: Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim? --MUSA INI JUGA TELAH DIUTUS OLEH ALLAH SEBAGAI PEMIMPIN DAN PENYELAMAT oleh malaikat, yang telah menampakkan diri kepadanya di semak duri itu.

Semua yg di utus oleh ALLAH, sudah pasti la bukan ALLAH.

Dalam Qur'an pun, Nabi Isa menyuruh ummatnya menyembah ALLAH sahaja, bukan menyembah dirinya.

Qs.3 Ali Imraan:51. Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus".

Dan T E R B U K T I jika Nabi Isa pun sesungguhnya mengajarkan syahadat kepada ummatnya, tapi ajaran itu telah diubah oleh manusia dengan BAPTIS atas nama "Tuhan Bapa", "Tuhan Anak", & "Tuhan Roh Kudus."

Jadi, ada baiknya ummat christiani bersyahadat:
Tidak ada Tuhan Selain ALLAH
Isa Rasulullah... ^_^

Dan juga ada baiknya jika ber-wudhu sebelum masok gereja...
Membuka kasut & alas kaki sebelum masok gereja...
Bersujud seperti Jesus sujud...
Menghadap Kiblat seperti para Nabi terdahulu...
Berdo'a hanya kepada ALLAH sahaja... bukan kepada Jesus...
Bertahajud seperti Jesus bertahajud...
Dan ada baiknya pulak Gereja itu dirubah arahnya menghadap kiblat...

Page ini dibuat untok ummat muslim sahaja dengan tujuan:
1. Melindungi ummat dari Missionaries Christian

2. Menguatkan Islam & akidah dengan bukti nyata Kitab-kitab yg ada.

3. Boleh melawan missionaries kafir yg cuba menarik dengan budaya, fikiran, busana, media massa agar anak Islam menjadi kafir.... See More

4. Memutuskan hujjah para Pluralism, Liberalism yg mengatakan semua agama sama, semua agama baik, semua agama boleh masok surga.

5. Kebangkitan Islam, kerana Islam tak kan bangkit selama ummatnya masih tak yakin Islam & tak dapat buktikan islam sebagai satu-satunya agama sebenar...

Kena di ingat jika bukan kita yg menyerang mereka, tapi mereka lah yg menyerang kita sejak semula pertama melalui mass media & segala cara.

Mereka lah yg menghina Nabi kita sementara kita tak pernah menghina Nabi Isa AS, kerana Nabi Isa AS itu tetaplah salah satu dari Nabi Mulia dari Islam yg WAJIB diimani.

Hak kita untok membela saudara & akidah kita.

Jika ada ummat christiani yg tengok ni, maaf, jangan la marah pd sy, tapi marah lah pada alkitab yg ada ditangan awak sendiri. Sy cakap bukan dari hati, tapi selalunya ada BUKTI NYATA dari kitab daripada christian & Qur'an.

Jika Syahadat itu salah... mana ayatnya...???

Sekali lagi... ISLAM TERBUKTI BENAR !!!
Christian terbukti mengingkari alkitab ditangan mereka sendiri... ^_^
-------------------
Janganlah ber-ibadah cuma untok diri sendiri sahaja, sedang ramai disekitar kita berkata "Semua agama itu baik", "Semua agama itu benar". Kita kena BUKTIKAN cuma Islam sahaja yg benar.

Jumat, 12 Maret 2010

Maulid Nabi Muhammad SAW

Alhamdulillah, peringatan Maulid Nabi besar Muhammad SAW dilaksanakan dengan hikmat dan sederhana pada hari Sabtu 06 Maret 2010 ba'da Isya'. Pada kesempatan ini hadir Bapak Lurah Batam Kota dan beberapa muspida setempat serta dihadiri juga oleh Bapak Rudi, SE, M. M. selaku ketua Badan Anggaran ( banggar ) DPRD Kota Batam masa bakti 2009 - 2014., dan sudah tentu juga masyarakat disekitaran Masjid Qiblatain Perumahan Kapital Raya Batam Kota. Hari Kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW. Jatuh pada hari Jum' at 26 Februari 2010 bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1431 H. ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional.

Seperti tahun-tahun sebelumnya Perayaan Maulid berlangsung di bebarapa tempat, ada yang berlangsung sangat meriah namun ada pula yang berlangsung sederhana.

Perayaan Maulid dibeberapa daerah sudah menjadi tradisi, bahkan ada yang mengarah ke praktik syirik dengan mengadakan sesajian, berkurban untuk alam, laut misalkan, pemubadziran makanan atau harta, ikhtilath atau campur baur laki-laki dan perempuan, praktek yang mengancam jiwa dengan berdesak-desakan atau rebutan makanan, dan lainnya yang bertentangan dengan syari’at.

Dibalik semua perayaan yang berlangsung tersebut ada hal yang paling penting kita maknai, agar perayaan itu bukan sekedar seremonial belaka.

Peringatan maulid itu dalam rangka mengingat kembali sejarah kehidupan Rasulullah saw., mengingat kepribadian beliau yang agung, mengingat misinya yang universal dan abadi, misi yang Allah swt. tegaskan sebagai rahmatan lil’alamin.

Syaikh Dr. Yusuf Al Qaradhawi, Ketua Persatuan Ulama Internasional, mengungkapkan dalam situs beliau:“Ketika kita berbicara tentang peristiwa maulid ini, kita sedang mengingatkan umat akan nikmat pemberian yang sangat besar, nikmat keberlangsungan risalah, nikmat kelanjutan kenabian. Dan berbicara atau membicarakan nikmat sangatlah dianjurkan oleh syariat dan sangat dibutuhkan.”

Kenyataan saat ini telah membuktikan, bahwa disebabkan belum bersungguh-sungguhnya kita dalam meneladani Rasulullah SAW dalam mengarungi perjuangan hidup, maka kehidupan kaum muslimin saat ini cenderung terperosok menjadi ummat terbelakang, dibandingkan dengan ummat-ummat lain di hampir semua bidang kehidupan.

Oleh karena itu, jika kondisi kehidupan kita ingin berubah, maka yang harus kita lakukan adalah mau dan berani merubah kebiasaan hidup kita ini.

Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah segala sesuatu yang ada pada diri mereka sendiri” (QS.23. Ar-Ra’du : 11).

Imam Ibnu ‘Atho’illah dalam kitab Al-Hikam menyatakan :“Bagaimana mungkin keadaanmu akan berubah menjadi luar biasa, sedangkan kamu belum mau merubah kebiasaan-kebiasaaan hidupmu”.

Kebiasaan mengabaikan teladan Rasulullah SAW dalam kehidupan kita sehari-hari ternyata membawa kita kepada kemunduran derajat hidup, maka jika ingin berubah menjadi ummat yang maju dan bermartabat, kita harus merubah kebiasaan kita.

Kita harus tinggalkan sikap menyepelekan dan mengabaikan uswahtul hasanah Rasulullah SAW. Kita harus bersungguh-sungguh dan lebih bersungguh-sungguh lagi dalam mengenal dan mengikuti teladan Rosulullah SAW dalam hidup ini.

Kesungguhan kita dalam mengikuti teladan Rasulullah SAW secara utuh dalam mengarungi perjuangan hidup ini adalah kunci menuju kehidupan ummat yang lebih maju dan bertartabat di masa yang akan datang.

Imam Ibnu Atho’illah menyatakan : “Janganlah kamu membanggakan warid yang belum kamu ketahui buahnya. Sesungguhnya yang dimaksudkan dengan adanya awan itu bukanlah hujan. Sesungguhnya yang dimaksudkan dengan adanya awan adalah wujudnya buah-buah pepohonan”.

Al-Hamdulillah jika kita dapat menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan meriah. Namun hendaknya jangan terlalu bangga dahulu. Sebab terselenggaranya acara itu baru ibarat awan. Meriahnya suasana baru laksana hujan. Bagaimana dengan buahnya ?. Sudah wujudkah ?.

Buahnya adalah “Mutiara hikmah dan perubahan”. Perubahan menjadi lebih baik. Lebih utuh dan lebih bersungguh-sungguh dalam meneladani Rosulullah SAW dalam seluruh sisi kehidupan kita. Kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, negara dan dunia.

Rasullah SAW adalah rahmat bagi semesta alam, kebaikan dan keberkahannya tidak hanya didapatkan oleh orang-orang yang semasanya dan tidak pula berakhir dengan wafatnya.

Kepada Nabi Muhammad SAW, Allah SWT berfirman, " dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) kententraman jiwa bagi mereka. Allah Maha mendengar, maha mengetahui." (Qs. At-Taubah: 103).

Allahumma inni atawajjahu ilaika binabiyyika nabiyyirrahmati Muhammadin shallallahu `alaihi wa alihi. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan menghadap kepada-Mu dengan (perantaraan) Nabi-Mu, Nabi pembawa rahmat, Nabi Muhammad, shalawat atasnya dan atas keluarganya.

Wallaahu ‘a’lam bisshowaab.

Senin, 01 Maret 2010

Orang yang belas kasihan akan dikasihi Arrahman (Yang Maha Pengasih), karena itu kasih sayangilah yang di muka bumi, niscaya kamu dikasih-sayangi

Orang yang belas kasihan akan dikasihi Arrahman (Yang Maha Pengasih), karena itu kasih sayangilah yang di muka bumi, niscaya kamu dikasih-sayangi mereka yang di langit. (HR. Bukhari)

Allah Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi): "RahmatKu mendahului murkaKu." (HR. Muslim)

Tiada dicabut rahmat kecuali dari (hati) seorang pendurhaka. (HR. Abu Dawud)

Barang siapa tidak mengasihi dan menyayangi manusia maka dia tidak dikasihi dan tidak disayangi Allah. (HR. Bukhari)

Barang siapa memaafkan saat dia mampu membalas maka Allah akan memberinya maaf pada hari kesulitan. (HR. Ath-Thabrani)

Pengampunan Allah lebih besar dari dosamu. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)

Allah Azza Wajalla merahasiakan dosa hambanya di dunia dan merahasiakannya pula di akhirat. (HR. Muslim).

Seorang masuk surga bukan karena amalnya tetapi karena rahmat Allah Ta'ala. Karena itu bertindaklah yang lurus (baik dan benar). (HR. Muslim

Senin, 22 Februari 2010

Air Mata Seorang Ayah

Walaupun dirinya seorang ayah, ditengah kesibukkannya mencari nafkah tidak membuatnya melupakan nilai-nilai keagamaan yang diyakininya. Godaan sebagai pengawas proyek selalu mampu ditolaknya karena bertentangan dengan nuraninya. Kalaupun menerima sesuatu yang membuat hatinya bimbang, dia tak segan datang ke rumah Amalia untuk berdiskusi dengan saya. Kami sering mendiskusikan bahwa nilai-nilai agama adalah panduan hidup yang baik bagi kehidupan kita. ”Manusia diberikan pilihan hidup sehingga kebahagiaan kita tergantung pilihan hidup kita,” begitu ucapnya.

Sekalipun usianya telah lanjut, keinginannya untuk belajar agama begitu sangat kuat sehingga kami seringkali larut malam bertukar pikiran. Dia sangat menyakini bahwa apa yang dikerjakannya akan mempengaruhi kehidupan keluarganya. Itulah sebabnya mendidik anaknya agar rajin sholat lima waktu, bershodaqoh dan kepekaan sosial terhadap lingkungan sudah ditanamkan sejak dini.

Pernah ada satu peristiwa yang begitu kuat menyadarkan dirinya betapa Maha Besarnya Sang Khaliq. Anaknya yang pertama, teramat dicintainya sakit. Tiba-tiba perutnya mengembung. Anaknya menangis terus menerus. Tanpa berpikir panjang dirinya segera membawa anaknya ke rumah sakit. Sebagai seorang ayah tak kuasa dirinya menahan air mata. Dokter sempat mengatakan kesempatan hidup anaknya tinggal 60% saja. Tim dokter sudah dipersiapkan untuk operasi anaknya. ”Siapa yang mengatur hidup mati kita mas? apakah dokter itu yang mengatur? kok berani-beraninya mereka menyebutkan tinggal 60% hidup anak saya,” begitu tanyanya. Berkali-kali saya mengingatkan untuk berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala namun air matanya tak dapat disembunyikan.

Saya mengajaknya berdoa. Dua malam berturut-turut kami bersama anak-anak Amalia berdoa untuk kesembuhan putranya mampu melewati operasi yang hendak dijalankan. Keesokan harinya operasi itu dilaksanakan. lampu operasi sudah menyala. Sementara seorang anak kecil tergeletak tak berdaya. Sang ayah nampak sangat gelisah. Hilir mudik didepan kamar operasi. Perkataan istrinya sudah tidak digubrisnya lagi. Sang ayah tak henti-hentinya berdoa, ”Bermacam-macam doa sudah saya panjatkan kepada Allah, tak tahu lagi harus apa yang saya lakukan.”begitu ucapnya.

Tak lama kemudian seorang dokter keluar dari kamar operasi muncul didepan pintu sambil tersenyum kepada sang ayah. ”Bapak, berdasarkan hasil pemeriksaan saya, putra bapak tidak perlu dioperasi,” Sang ayah menganga takjub. Desah nafasnya terasa ringan. Air matanya bercucuran. Syukur alhamdulillah berkali-kali diucapkannya. Pada lantai rumah sakit dibersujud. Sujud syukur sambil menangis tak tertahankan. Alangkah nikmatnya rasanya menerima anugerah Allah justru disaat harapan sudah mulai menipis.begitulah Allah menguji hamba-hambaNya yang beriman. Subhanallah..

--
Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu mereka yang apabila tertimpa musibah mengucapkan, ”Kami berasal dari Allah dan akan kembali kepadaNya (QS 2:155-156).

Selasa, 16 Februari 2010

Balasan Keadilan dalam Ber-Infaq

Meski memilih hidup miskin, Rasulullah tak pernah membenci kekayaan dunia. Beliau berwasiat, ‘’Jangan kalian mencaci-maki dunia. Dia adalah sebaik-baik kendaraan. Dengannya orang dapat meraih kebaikan dan dapat selamat dari kejahatan’’ (HR Ad-Dailami).

Misalnya Abdurrahman bin Auf. Dari total asetnya yang sekitar Rp 600 Milyar, sebagian besar diinfakkan fi sabilillah. Tiap hari, rumah Abdul Rahman tak pernah sepi pengunjung. Sepertiga penduduk Madinah datang ke pondoknya untuk membayar utang, sepertiga lainnya berkunjung untuk berutang, dan sepertiga berikutnya bersilaturahim sambil mengambil sedekah.

Bayangan enaknya jadi orang kaya seperti itu, empat belas abad yang lalu pernah dikemukakan beberapa sahabat di hadapan Khalifah Umar bin Khattab. Waktu itu Umar naik mimbar dan bertanya kepada jamaah, ‘’Kemukakan keinginan kalian.’’ Aku mengandaikan mendapat rumah yang dipenuhi dirham, lalu aku infakkan fi sabilillah, jawab seseorang. ‘’Utarakan keinginan kalian,’’ kata Umar lagi. ‘’Aku mengandaikan mendapat rumah yang dipenuhi emas, lalu aku infakkan fi sabilillah,’’ jawab seorang lainnya. ‘’Sampaikan keinginan kalian,’’ kata Umar lagi. ‘’Aku mengandaikan mendapat rumah yang dipenuhi permata, lalu aku infakkan fi sabilillah,’’ jawab seorang lagi. ‘’Apalagi selain itu?’’ kata orang-orang ketika Umar mengulangi pertanyaannya (Imam Bukhari dari Zaid bin Aslam, dalam Tarikh As Saghir: 29).

Cita-cita untuk kaya sehingga dengannya dapat berbuat kebajikan lebih banyak, bukan angan-angan sia-sia. Bahkan meski masih sebatas keinginan, ia sudah bernilai pahala. Sebagaimana dikatakan Nabi Muhammad saw: ‘’…. menanti-nanti (mengharap-harap) kelapangan (sehingga dengannya dapat berbuat kebajikan) adalah suatu ibadah’’ (HR Bukhari).

Syahdan, di suatu negeri ada seorang kaya raya, yang rajin beribadah dan beramal serta tidak sombong atau riya’. Ia banyak membangun rumah ibadah, menyantuni anak yatim, membantu saudara, kerabat dan tetangga-tetangganya yang miskin dan kekurangan, serta berbagai amal sosial lainnya. Di musim paceklik, ia membagikan bahan pangan dari kebunnya yang berhektar-hektar kepada banyak orang yang kesusahan. Salah satu yang sering dia bantu adalah seorang tetangganya yang miskin.

Dikisahkan, sesudah meninggal, si orang kaya ini masuk surga. Namun di luar dugaannya, mantan tetangganya yang amat miskin itu juga berada di level surga yang sama dengannya. Si kaya pun menegurnya:

“Allah Maha Pengasih kepada semua umat-Nya tanpa memandang kaya-miskin. Kalau boleh aku ingin tahu, amalan apa yang telah kau lakukan sehingga kita dapat bertemu di sini?”

“Aku mendapat pahala atas amalan membangun rumah ibadat, menyantuni anak yatim, membantu saudara, kerabat dan tetangga yang miskin dan kekurangan, serta berbagai amal sosial lainnya,” tutur mantan tetangga dengan mantap.

“Bagaimana mungkin?” Si kaya keherananan, ‘’bukankah waktu di dunia dulu kamu sangat miskin. Bahkan seingatku, untuk nafkah hidup sehari-hari saja kamu harus berutang kanan-kiri?”

“Itu memang benar,” jawab si miskin. “Cuma waktu di dunia dulu, aku sering berdoa: ‘Oh, Tuhan! Seandainya aku diberi kekayaan materi seperti

tetanggaku yang kaya itu, aku berniat membangun rumah ibadat, menyantuni anak yatim, membantu saudara, kerabat dan tetangga yang miskin dan banyak amal lainnya. Tapi apapun yang Kau berikan untukku, aku akan ikhlas dan sabar menerimanya.”

Jadi, jangan takut untuk bercita-cita kaya, dan baik.

Tapi memang, belum tentu kekayaan itu yang terbaik buat yang seseorang. Ingatlah akan kegelisahan Nabi: ‘’Aku tidak khawatir kalian ditimpa musibah dan melarat sepeninggalku. Yang aku takutkan, bila Allah membuka perbendaharaan kekayaan-Nya bagi kalian dan kalian menjadi lupa diri karenanya.’’

Sejumlah sahabat Nabi, pernah merasa ‘’kalah bersaing’’ dengan orang kaya dalam beramal. Abu Dzar ra mengisahkan, ada sekelompok sahabat dhuafa mengadu ke Rasulullah. “Wahai Rasulullah,’’ kata mereka, ‘’orang-orang kaya telah memborong pahala. Mereka sholat sebagaimana kami sholat, mereka berpuasa sebagaimana kami puasa, tapi mereka dapat bersedekah dengan kelebihan hartanya.”

Rupanya kelompok orang itu salah sangka pada Allah Swt. Benar, Allah Swt membeda-bedakan kekayaan hamba-hamba-Nya. “Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia angkat sebagian kamu atas sebagian lain derajatnya untuk menguji kamu pada rezeki yang diberikan kepada kamu…. ” (QS Al Anaam:165).

Tapi, bukan berarti harta kekayaan menjadi satu-satunya alat beramal saleh. Kepada para sahabat tadi, Nabi menjelaskan, “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian apa-apa yang dapat kalian sedekahkan? Sungguh pada setiap tasbih ada sedekah, pada setiap tahmid ada sedekah, dan pada setiap tahlil ada sedekah; Menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang kemungkaran adalah sedekah, dan mendatangi istrimu juga sedekah.”

Kelompok sahabat tadi kaget dan berkata, “Ya Rasulallah, apakah kegiatan memenuhi kebutuhan syahwat pun berpahala?” Rasul menjelaskan, “Apa pendapatmu, bila ia menempatkan pada tempat yang haram, bukankah ia berdosa? Demikian pula bila ia menempatkan pada tempat yang halal, ia akan mendapatkan pahala” (HR Muslim).

Seorang mukmin diberi pahala dalam segala hal walaupun dalam sesuap makanan yang disodorkan ke mulut isterinya (HR Ahmad dan Abu Dawud). Dan, ‘’siapa yang ridho dengan rezeki yang sedikit dari Allah maka Allah akan ridho dengan amal yang sedikit dari dia, dan menanti-nanti (mengharap-harap) kelapangan adalah suatu ibadah.’’ (HR Bukhari).

Abu Hurairah ra mengisahkan, seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw lalu berkata, ‘’Wahai Rasulallah, sedekah manakah yang paling agung?’’ Jawab Nabi, ‘’Engkau bersedekah ketika engkau sehat lagi kikir dan sangat memerlukannya, engkau takut miskin dan sangat ingin menjadi kaya.’’ (HR Muslim).

Ketika Nabi menyerukan penghimpunan dana untuk mengirim ekspedisi jihad, para sahabat berbondong-bondong datang menyerahkan sebagian hartanya. Di antaranya Abdurrahman bin Auf, yang berkata, ‘’Aku mempunyai uang 4000 dirham. Yang 2000 untuk nafkah keluargaku, 2000 lagi untuk kuinfakkan.’’

‘’Semoga Allah menerima yang engkau infakkan, dan memberkahi yang engkau sisakan untuk keluargamu,’’ sambut Nabi.

Lalu datang seorang Anshar membawa dua gantang kurma. ‘’Wahai Rasulullah,’’ katanya sembari menghapus keringat di wajahnya. ‘’Aku baru saja mendapat upah dua gantang kurma. Ini yang segantang aku infakkan, sisanya kuberikan untuk keluargaku.’’

Menyaksikan kesederhanaan pemberian orang Anshar itu, orang-orang munafik menertawakannya. Nabi murka pada kelakuan munafikin. Bersamaan dengan itu turunlah ayat 79 Surat At Taubah yang mencela perbuatan kaum itu dan memuji pengorbanan sahabat Nabi betapapun sederhananya

Senin, 08 Februari 2010

Sholat Dhuha

Sabda Rosulullah mengenai waktu pelaksanaan shalat dhuha (HR Muslim) "Shalatnya orang yang kembali kepada ALLAH adalah pada waktu anak-anak onta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari" dimana diqiyaskan pada pagi hari jam 8AM dimana sebelum waktu itu belum ada matahari yang sinarnya dapat m...embangunkan anak onta.
waktu pelaksanaan dhuha antara jam 8AM-11AM, hati-hati waktu dhuha diapit oleh waktu haram untuk sholat berdasarkan sabda Rosul yang diriwayatkan dalam HR Bukhari, HR Abu Dawud, HR Nasa'i yang menyatakan:
waktu haram sholat #1 - sesudah shalat subuh hingga matahari bersinar atau kurang lebih ham 6AM hingga 7.45AM
waktu haram sholat #2 - ketika hampir masuk waktu dzuhur hingga tergelincir matahari atau kurang lebih 11.30AM - 12PM (siang).... wallahu a'lam

Senin, 01 Februari 2010

Anjuran berdoa ketika mendengar suara ayam jantan

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Nabi saw. bersabda: Jika kamu sekalian mendengar suara kokok ayam jantan, maka mohonlah karunia Allah karena sesungguhnya binatang tersebut telah melihat malaikat dan jika kamu sekalian mendengar suara ringkikan keledai, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari godaan setan, karena binatang tersebut telah melihat setan. (Shahih Muslim No.4908)

Sabtu, 30 Januari 2010

777 = Infak Hamba Allah


Mungkin agak aneh membaca judul diatas. Allah menyukai angka-angka ganjil, kata- kata ini yang keluar dari Ustadz Naim Payumi ketika mendengar ada Hamab Allah yang memberikan bantuan sodaqoh berupa 7 buah Alqur' an lengkap dengan tajwidnya, 7 buah Iq'ro dan 7 lembar Sajadah untuk sholat. Ada rasa yang berbeda ketika membuka Alqur' an ini lembar demi lembar. Warna penekanan untuk tadjwidnya, penulisan huruf - huruf Alqur' an walaupun kecil namun jelas, settingnya yang 'friendly user' dan bahannya yang nampak lentur dan lembut namun kuat, tentu bentuknya kecil praktis untuk dapat dibawah kemana- mana. Semoga yang menyumbang mendapat ganjaran yang setimpal dari Allah SWT

Jumat, 29 Januari 2010

Kewajiban mandi Jumat atas setiap lelaki dewasa

Hadis riwayat Abdullah bin Umar, ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah bersabda: Bila salah seorang di antara kalian hendak melakukan salat Jumat, maka hendaknya ia mandi. (Shahih Muslim No.1393)

Hadis riwayat Umar bin Khathab: ia berkata:
Bahwa Rasulullah memerintahkan mandi (Jumat). (Shahih Muslim No.1395)

Hadis riwayat Umar bin Khathab, ia berkata:
Rasulullah bersabda: Bila salah seorang di antara kalian hendak melakukan salat Jumat, maka hendaklah ia mandi. (Shahih Muslim No.1396)

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang balig. (Shahih Muslim No.1397)

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Biasanya kaum muslimin berangkat untuk melaksanakan salat Jumat dari rumah-rumah mereka dari desa-desa sekitar Madinah dengan memakai abaya (sejenis jubah). Debu-debu mengenai mereka, sehingga mengeluarkan bau tubuh. Lalu seseorang di antara mereka mendatangi Rasulullah saw. yang berada di dekatku. Rasulullah saw. bersabda: Sepatutnya kalian mandi untuk menyambut hari ini. (Shahih Muslim No.1398)

Rabu, 27 Januari 2010

Keutamaan membaca tahlil, membaca tasbih dan berdoa

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang membaca: "Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian serta Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu", setiap hari sebanyak seratus kali, maka dia akan mendapat pahala yang sama besarnya dengan membebaskan sepuluh orang budak dan akan dicatat untuknya seratus kebajikan serta dihapus darinya seratus keburukan. Baginya hal itu adalah satu perlindungan dari setan mulai dari pagi hari sampai sore. Tidak ada seorang pun yang lebih utama dari orang yang melakukan hal itu kecuali orang yang lebih banyak dari itu. Barang siapa yang membaca: "Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya", sebanyak seratus kali setiap hari, maka akan terhapuslah semua dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di lautan. (Shahih Muslim No.4857)

Hadis riwayat Abu Ayyub Al-Anshari ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Barang siapa yang membaca: "Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu", sebanyak sepuluh kali, maka dia laksana orang yang telah memerdekakan empat orang budak dari putra Ismail. (Shahih Muslim No.4859)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Dua kalimat yang ringan untuk diucapkan, tetapi berat dalam timbangan dan disukai oleh Allah Yang Maha Pengasih, yaitu: "Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Tuhan Yang Maha Agung". (Shahih Muslim No.4860)

Sabtu, 23 Januari 2010

Keutamaan majelis zikir

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya Allah Yang Maha Memberkahi lagi Maha Tinggi memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari majelis-majelis zikir. Apabila mereka mendapati satu majelis zikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit. Beliau melanjutkan: Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka: Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab: Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan, mengagungkan, membesarkan, memuji dan memohon kepada Engkau. Allah bertanya lagi: Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab: Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami. Allah berfirman: Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi: Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya: Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami. Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab: Belum. Allah berfirman: Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan: Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda kemudian Allah berfirman: Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan. Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berzikir bersama mereka. Beliau berkata lalu Allah menjawab: Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka. (Shahih Muslim No.4854)

Rabu, 20 Januari 2010

Sholat bersama Pak Wawako Batam Ria Saptarika


Alhamdulillah Masjid Qibltain Batam Center yang sederhana kemaren sore disinggahi oleh salah satu pemimpin terbaik kita Bapak H. Ria Saptarika untuk melaksanakan sholat Ashar. Sungguh pemimpin yang dapat kita jadikan panutan, karena disela-sela perjalanan beliu ke berbagai wilayah Kota Batam, beliau masih sempat melaksanakan sholat untuk mengadukan segala persoalan dan mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT atas rahmat dan segala persoalan duniawi ini. Puji syukur kehadiran Allah SWT ketika sholat dimulai hujan turun membasuh bumi. Ketika sholat selesai hujan pun redah dan berhenti seakan-akan meredhoi segala langkah - langkah beliau sebelum maupun yang akan datang. Ketika selesai sholat kami sempat berbincang-bincang dengan beliau. Selama ini kami hanya membaca koran ataupun mendengar berita di berbagai media massa bahwa Pak Ria Saptarika ini adalah pemimpin yang juga "concern" dengan dunia IT baik untuk keperluan berdakwah maupun bersosial dengan masyarakat Kota Batam dan sekitarnya. Tapi sore kemaren kemaren tgl 18 Januari 2010 kami bisa berbincang - bincang langsung. Dan ada wacana dari beliau untuk membuat website induk yang tekoneksi kesemua masjid-masjid yang ada di kota Batam khusunya di RSS Feed, sehingga jika salah satu site yang sudah terkoneksi ke Website induk (Dalam hal ini dikelolah langsung oleh beliau) melakukan pempostingan maka hasil postingan tersebut show up di website induk, sungguh saya fikir ini adalah ide berillian yang harus kita dukung penuh agar komunikasi kita dengan para pimpinan kota Batam ini khususnya dan komunikasi kita antar sesama masjid umumnya dapat dilakukan lebih intens dan tidak terputus.

Minggu, 17 Januari 2010

Makna Bulan Safar

Bulan Kedua yaitu Safar,(kosong atau kuning), dinamakan demikian karena pada bulan kedua ini dahulu semua laki laki bangsa Arab meninggalkan rumah, ada yang pergi perang, berniaga, atau mengembara sehingga rumah rumah kosong ditinggalkan kaum laki laki.

Larangan memulai salam kepada Ahli Kitab dan cara menjawab salam mereka

Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Rasulullah saw. bersabda: Apabila Ahli Kitab mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah: Wa`alaikum. (Shahih Muslim No.4024)
Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya orang Yahudi itu bila mengucapkan salam kepada kalian mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian), maka jawablah dengan: "Wa`alaka" (semoga menipa kamu). (Shahih Muslim No.4026)
Hadis riwayat Aisyah ra.:
Sekelompok orang Yahudi meminta izin untuk menemui Rasulullah saw. lalu mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian). Aisyah menyahut: "Bal `alaikumus saam" (sebaliknya semoga kalianlah yang mendapatkan kematian). Rasulullah saw. menegur: Hai Aisyah, Sesungguhnya Allah menyukai keramahan dalam segala hal. Aisyah berkata: Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan? Rasulullah saw. bersabda: Aku telah menjawab: "Wa `alakum" (semoga menimpa kalian). (Shahih Muslim No.4027)

Infaq Hamba Allah



Alhamdulillah sekarang lantai Masjid Qiblatain Batam Center dalam proses pemasangan keramik. Selama ini lantai Masjid Qiblatain masih terbuat dari plester-an semen. Syukur ada hamba Allah yang berinfaq untuk melantai dengan keramik seluruh permukaan Masjid Qiblatain. Hamba Allah ini menginfaqkan 160 m2 keramik dan 100 sak semen Padang. Semoga niat baik dari Hamba Allah ini mendapatkan pahala dan ganjaran dari Allah SWT dan dimurahkan rezekinya, amin. Proses pengerjaan melantai ini diperkirakan memakan waktu 1 minggu yang sampai saat ini sudah berjalan

Senin, 11 Januari 2010

Nikmat Iman

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ اْلإِيْمَانِ أَنْ يَكُوْنَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّنْ سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِي اْلكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ.

( صحيح البخاري )

" Tiga hal , yang barangsiapa ada padanya maka ia akan merasakan lezatnya iman , yaitu ia mencintai Allah dan RasulNya lebih dari yang lainnya , dan ia tidak mencintai seseorang kecuali karena Allah , dan membenci kembali pada kekufuran sebagaimana ia sangat tidak ingin dilemparkan ke api neraka "