Jumat, 29 Oktober 2010

Antara Orang Cerdik dengan Orang Lemah

عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَلْكَيِّسُ مَنْ دَانَ

نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَاْلعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا

وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ

“Dari Syaddad bin Aus, Nabi SAW bersabda, “Orang yang cerdik adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya dan menyiapkan diri untuk hari akhirat. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berandai-andai kepada Allah.” [Hadis Hasan riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah]

Hendaknya kita bercermin kepada hadis di atas, menjadi orang yang cerdik, pandai mengelola kepribadian diri dengan mengendalikan hawa nafsu untuk mendapatkan kualitas kemuliaan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Nabi SAW mendeskripsikan bahwa setiap muslim hendaknya bijaksana, hawa nafsu yang ada pada dirinya merupakan ujian dari Allah SWT yang harus digunakan untuk kebaikan, jangan diperturutkan untuk sesuatu yang dilarang Allah SWT, jangan menjadi budak syetan yang senantiasa ingin menjerumuskan manusia muslim sehingga menjadi temannya di neraka.

Kecerdikan itu tercermin pada evaluasi yang senantiasa dilakukan seorang muslim, apakah langkah kehidupannya sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah ataukah bertentangan dengan kehendakNya? Sayidina Umar bin Khattab pernah mengatakan, “Evaluasilah dirimu sebelum kamu dievaluasi [di hari akhirat]”.

Orang yang cerdik senantiasa menggunakan kesempatan dengan semua hal yang bermanfaat, tidak ada kesia-siaan yang menghiasi hari-harinya. Tidak menunda-nunda kesempatan kebaikan dengan berandai-andai seraya mengatakan, “Suatu hari nanti saya akan berbuat baik” atau “Nanti ketika usia tua saya mau bertaubat”.

Seperti dijelaskan oleh Nabi SAW, berandaiandai adalah ciri orang yang lemah, lemah keimanannya, selalu memperturutkan hawa nafsu dengan menahan kebaikan dan melanggar larangan.

Allah SWT menyerukan kepada kita untuk mempersiapkan hari esok, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [QS. Al Hasyr: 18