Selasa, 13 Desember 2011

Jodoh ditangan Allah

------- Tanya ------- Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Apakah benar jodoh di tangan Allah? Lalu, apakah kita harus berusaha mencarinya atau kita hanya tinggal menunggu sampai jodoh itu datang? Saya sedang jatuh cinta kepada seorang gadis. Apa yang harus saya lakukan? Apakah saya harus berusaha mendekatinya atau saya hanya diam saja menunggu? Demikian saja pertanyaan dari saya. Mohon dijawab karena saya sedang sangat kebingungan. Pandu Wicaksono --------- Jawab --------- wa'alaikum salam wr wb. Buat Pandu yang baik, memang dalam sebuah hadits di sebutkan bahwa jodoh, rejeki dan mati ada di tangan Tuhan, namun bukan berarti kita ngga boleh /perlu berusaha untuk meraih keinginan kita baik dalam mencari rejeki, mencari jodoh ataupun berusaha untuk berobat di kala kita sakit. Jodoh, rejeki atau pun kematian di tangan Tuhan maksudnya; bahwa Allah lah yang sebenarnya yang menentukan, bukan diri kita. Kita diwajibkan untuk selalu berusaha dan Allah yang menentukan keberhasilan usaha kita. Segala keberhasilan yang kita peroleh bukan semata-mata usaha kita, tapi merupakan rahmat Allah, maka nya kita diharuskan untuk selalu bersyukur dengan keberhasilan yang telah kita peroleh, kita tidak bisa merasa sombong dengan apa yang telah kita capai hanya karena kita telah berusaha untuk itu, sebab sering kali kita sudah berusaha maksimal untuk menggapai apa yang kita inginkan namun kita kurang beruntung , itu semata-mata karena Allah belum menghendaki dan kita harus percaya bahwa Allan tidak akan menyia-nyiakan usaha kita begitu saja. Allah pasti akan memberikan balasan-Nya, sehingga kita tidak mudah untuk putus asa di saat tidak mendapatkan apa yang kita inginkan. Begitu juga dengan jodoh, kalau Pandu seneng kepada seseorang dan ingin agar dia bisa menjadi isteri Pandu, tentunya Pandu harus berusaha sekuat tenaga ke arah itu, namun dengan cara cara yang diperbolehkan menurut agama kita, kalau memang dia merupakan jodoh Pandu insya Allah Allah akan melapangkan jalan untuk itu,"al kullu muyassarun lima khuliqo lahu", segala sesuatu akan dimudahkan jalan menuju apa yang dia diciptakan untuknya,kalau pun Pandu sudah berusaha namun belum mendapat kan ,Yakin lah itu memang yang dikehendaki Oleh Allah dan isnya Allah akan diberikan ganti yang lebih baik, kadang kadang kita juga salah dalam berdo'a, kita ngotot minta agar si A atau si B menjadi istri kita, padahal itu belum tentu baik bagi kita nantinya, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, minta lah..Yaa Allah kalau memang si A atau si B baik bagi saya, keluarga saya dan agama maka dekat kan lah kami, kalau memang tidak berilah saya pengganti yang lebih baik . Jadi kira kira dalam masalah apapun kita di tuntut untuk berusaha semaksimal mungkin,kita tidak bisa mengharap kan hujan emas dari langit. "assama laa thumthiru dzahaban" kata pepatah Arab langit tidak akan menurunkan hujan emas" ,dan Allah tidak akan memberikan rejeki kepada seorang pemalas, walaupun Allah mampu. Bukankah burung pun untuk mendapatkan makanannya dia harus keluar dari sangkarnya ?. Begitulah kira kira dalam memahami pesan hadits ataupun ayat al-Qur'an dalam masalah rejeki ,jodoh dan kematian. semoga bermanfaat. wassalam, Muhajirin Abdul Qadi

Selasa, 30 Agustus 2011

Penentuan 1 Syawal

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Persamaan penentuan 1 Ramadan (awal puasa) setiap tahun selalu sama. Namun ketika menetapkan perayaan lebaran 1 Idul Fitri selalu berbeda dan banyak konflik pelik di masyarakat. Padahal jika umat Islam sadar dengan penuh, seluruh peradaban Islam itu berasal dari kota suci, yakni Madinah dan Makkah di Arab Saudi.

Bahkan sejak zaman nabi Muhammad hingga sekarang, di dua kota itu tidak pernah keliru menentukan pelaksanaan 1 Ramadan dan 1 Syawal. Mengapa justru di Indonesia sering terjadi perbedaan? Hal ini disesalkan oleh Ketua Majelis Pimpinan Cabang Forum Silaturahmi Ta'mir Masjid dan Musholla Indonesia Kota Batam (MPC FAHMI TAMAMI), Ustaz Basir Daeng Masabbi.

Kepada Tribun Batam, Minggu (28/8/2011), selepas salat tarawih di Masjid Sirathal Mustakim Greenland Batam Centre, Ustaz Basir Daeng Masabbi perlu meluruskan akan masalah ini. Tujuannya supaya umat Islam tidak keliru menyikapi persoalan yang selalu tidak pernah beres setiap tahunnya. Dia menjelaskan antara Arab Saudi dengan Indonesia terpaut waktu sekitar 4 jam.

"Arab Saudi dengan Indonesia, khususnya Batam ini terpaut sekitar 4 jam. Jika di Madinah atau Makkah pukul 6.00 pagi maka di Batam pukul 10.00 wib dan tidak ada perbedaan hari. Begitu juga dengan negara paling jauh, misalnya Amerika hanya terpaut sekitar 8 jam dan harinya saat itu sama. Di Arab Senin maka di Batam juga Senin," tegas Ustaz Basir Daeng Massabi.

Artinya apa, lanjut dia, jika di Arab Saudi merayakan Idul Fitri, tentunya di Indonesia juga harus melakukan hal yang sama. Karena di sini hanya terjadi perbedaan jam dan bukan terjadi perbedaan hari. Lantas mengapa terjadi perselisihan, jika di Arab Saudi sudah 1 Syawal tetapi mengapa di Indonesia belum? Menurut dia, umat Islam harus berkiblat ke Madinah atau Makkah.

"Satu lagi, 1 Syawal itu hukumnya haram untuk berpuasa. Jika haram maka jelas berdosa, kemudian siapa yang sudi memikul dosanya?," ujar Ustaz Basir Daeng Massabi dengan nada tinggi.

Dari kacamata Ustaz Basir Daeng Masabbi, 1 Syawal merupakan ketetapan Allah sejak zaman 'azali' berdasarkan 'sunnatullah' yang tidak akan pernah meleset sedikitpun. Hanya saja, umat Islam terlalu dikotomi. Ingat, kata dia, setiap tahun masehi umat Islam selalu taat dan tidak pernah pernah berselisih pendapat tentang 25 Desember atau yang lainnya.

Namun kenyataannya, sampai sekarang ini umat Islam sendiri lebih takut kepada 'kepentingan' manusia. Yang ada justru tidak takut kepada hukum Allah itu sendiri. Makanya sering timbul bencana alam atau wabah melanda negeri ini. Padahal jika ditilik, bulan, bumi, dan matahari hanya ada satu jumlahnya. Kiblat umat Islam hanya kepada Madinah dan Makkah al Mukaramah.

Untuk itu perlu disadari bersama, lanjut dia, dari dulu banyak 'tangan-tangan' yang tidak suka jika umat Islam bersatu. Mereka selalu ingin mencerai-beraikan keadaan umat Islam. Termasuk mencampuri hari raya kemenangan atau Idul Fitri itu sendiri. Padahal jika dirasakan, justru umat Islam itu sendiri yang rugi besar. Maka seyogianya perlu ketegasan dari para pemimpin.

"Pemimpin kita harus tegas dan tidak boleh tawar-menawar dalam masalah hukum Islam. Hukum Islam itu bukan Nabi Muhammad yang membuat, tetapi Allah yang menentukan. Rasulullah hanya sebagai perantara penyampaian hukum Allah itu," tegas Ustaz Basir Daeng Masabbi.

Kemudian bagaimana dengan keadaan umat Islam sekarang ini yang sebentar lagi merayakan Idul Fitri? Menurut dia, solusi umat Islam harus kembali kepada Makkah dan Madinah. Artinya, selama bertahun-tahun salat selalu menghadap arah kiblat di Makkah, tentunya untuk Idul Fitri juga harus mengikuti mereka. Tidak ada alasan lain kecuali tunduk dan mematuhinya.

"Tidak ada solusi lain kecuali mengikuti keputusan ulama yang shahih dari Arab Saudi. Kita harus melakukan hal ini agar selamat di dunia dan akhirat. Sebab mereka di sana yang selalu kita ikuti," imbuh Ustaz Basir Daeng Masabbi menguraikan.

Untuk itu, dia mengimbau umat Islam di Batam dan Kepri untuk melangsungkan Idul Fitri harus mengikuti Arab Saudi. Sebab Madinah dan Makkah itu sendiri merupakan kiblat (pijakan) yang tidak bisa ditawar lagi. Tetapi jika umat Islam masih 'ngeyel', maka dia berlepas tangan. Dalam hal ini, jika Pemerintah salah menetapkan Idul Fitri, maka Pemerintahlah yang harus memikul dosanya.

Minggu, 21 Agustus 2011

Lima Keutamaan Romadlhon

Oleh : Ustad Jefri Al Buchori/Tribun News

Mengenai keutaman saat Ramadan, Imam Ahmad meriwayatkan suatu hadis dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: Pada Ramadan umatku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan pada umat-umat sebelumnya:

Pertama, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada minyak kesturi.

Kedua, para malaikat selalu memintakan ampunan untuk mereka hingga waktu berbuka.

Ketiga, setiap hari Allah menghiasi surga-Nya sambil berkata, hamba-Ku yang saleh ingin melepas beban dan penderitaan yang mereka rindu untuk memasukinya.

Keempat, pada bulan ini diikatlah setan-setan yang durhaka sehingga mereka tidak leluasa mencapai apa yang dapat dicapainya pada bulan lainnya.

Kelima, mereka diampuni Allah pada malam yang terakhir dari bulan itu.

Lalu para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah itu malam Lailatul Qadar?" Beliau menjawab: "Tidak karena orang yang bekerja itu akan dipenuhi upahnya manakala sudah menyelesaikan pekejaannya."

Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah SWT daripada bau minyak kesturi. Padahal, bau yang keluar dari mulut ketika perut dalam keadaan kosong merupakan bau yang tidak disenangi orang, namun di sisi Allah hal ini lebih harum dibandingkan parfum jenis apa pun.

Hal ini disebabkan bau tersebut timbul dari ketaatan beribadah kepada-Nya. Segala sesuatau yang timbul dari beribadah dan sikap menaati Allah disukai oleh-Nya dan akan diganti dengan sesuatu yang lebih baik dan lebih mulia.

Tidakkah kita lihat orang yang mati syahid karena membela agama Allah? Dia akan datang pada hari kiamat dengan luka yang mengucurkan darah dan pakaian yang berlumuran darah pula, tetapi dengan aroma harum semerbak.

Kedua, malaikat memintakan ampun bagi mereka hingga mereka berbuka, sedangkan malaikat adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan di sisi-Nya, tidak pernah melanggar perintah-Nya dan selalu melaksanankan apapun yang diperintahkan-Nya. Sudah sewajarnya Allah mengabulkan permohonan mereka untuk orang-orang yang bepuasa itu, yang memang sudah diizinkan oleh-Nya.

Allah SWT mengizinkan para malaikat memintakan ampunan untuk orang-orang yang beriman dari kalangan umat Islam adalah demi menghormati mereka, meningggikan sebutannya dan menampakkan keutamaan puasa mereka.

Ketiga, Allah SWT menghiasi surga-Nya setiap hari seraya berkata hamba-hamba Ku yang saleh ingin melepas beban dan penderitaannya serta mereka sangat ingin memasukimu. Allah menghiasi surga setiap hari merupakan persiapan untuk menyambut hamba-Nya yang baik dan menambah semangat mereka agar semakin berkeinginan untuk memasukinya.

Keempat, setan diikat dengan rantai dan dibelenggu sehingga mereka tidak dapat menyesatkan hamba-hamba Allah yang saleh dan tidak bisa menghalangi mereka dari kebaikan.

Kelima, Allah SWT mengampuni seluruh dosa umat Muhammad pada akhir bulan ini apabila mereka melaksanakan apa-apa yang seharusnya mereka laksanakan, baik berupa puasa maupun shalawat sebagai suatu keutamaan dari-Nya.

Itulah beberapa keutamaan Ramadan yang bisa diraih kita yang menjalankan ibadah puasa dengan benar dan ikhlas

Jumat, 22 April 2011

Tips Cara Mudah, Cepat dan Murah Mendapatkan Hidayah Dari Allah SWT

Bagi anda yang mengalami mendapatkan hidayah dari Allah SWT maka ada banyak cara yang bisa anda lakukan untuk mendapatkannya secara mudah, cepat dan murah serta yang pasti dapat dilakukan oleh semua orang yang serius menginginkan hidayah Allah SWT. Bentuk Hidayah baik itu kesadaran, petunjuk, pemahaman, penemuan, dan lain sebagainya sangat diinginkan oleh orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

Beberapa cara instan yang bisa anda lakukan untuk mendapatkan hidayah dari Allah SWT adalah seperti berikut di bawah ini :
- Membaca dan mempelajari Al-Qur'an
- Membaca dan mempelajari Hadits
- Ikut pengajian atau majelis taklim yang lurus (bukan alisan sesat)
- Rajin menggali dan mempelajari ilmu agama dari berbagai sumber
- Memikirkan bukti-bukti kebesaran Allah SWT yang ada di langit dan di bumi
- Dan masih banyak lagi yang lainnya
Yang pasti semua itu harus dilandari oleh keseriusan yang tinggi dalam mendapatkannya. Tidak bisa atas dasar terpaksa, pura-pura, dijanjikan diberikan sesuatu oleh orang lain, ingin gaya (riya), dan lain-lain. Selamat berburu hidayah Allah SWT

Senin, 28 Maret 2011

Berlindung Dari Delapan Penyakit

penyakit hati

Di antara akibat perbuatan buruk dari perbuatan maksiat adalah lemahnya aktifitas hati kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bisa jadi dia tidak hanya melemahkan akan tetapi bahkan merintangi atau bahkan menghentikannya, tidak membiarkannya melangkah menuju Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bila hal ini dibiarkan, maka dosa tersebut akan menutup jalan, bahkan juga membalikkan hati untuk mencari jalan yang lain (yang sesuai).

Hati berjalan menuju Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan kekuatannya sendiri (dengan pertolongan-Nya). Kalau seseorang mungkin sakit dan lemah badannya karena virus, maka dosa itu ibarat virus yang akan melemahkan kekuatan hati. Kalau kekuatan itu musnah semuanya, maka terputuslah ia dari Allah ‘Azza wa Jalla. Sedangkan untuk kembali akan sangat sulit. Allah-lah tempat memohon pertolongan.

Ada delapan hal akibat dari perbuatan dosa yang dapat mematikan hati dan melemahkan hati. Dari delapan hal ini pulalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sering kali memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu;

1. al ham atau kesusahan

2. al hazan atau kesedihan

3. al ‘ajz atau ketidakmampuan

4. al kasal atau kemalasan

5. al jubn atau pengecut

6. al bukhul atau kikir

7. dlola’ud-dain atau terlilit hutang

8. gholabatur-rijal atau dikuasai orang lain

Do’a tersebut berbunyi :

اللهم إني أعوذ بك من الهم و الحزن و العجز و الكسل و البخل و الجبن و ضلع الدين و غلبة الرجال

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kesedihan, kelemahan, kemalasan, pengecut, sifat kikir, lilitan hutang dan dikuasai orang lain.” (HR. Al Bukhori no. 6363, Fathul Baari 11/173).

Setiap dua dari delapan hal tersebut memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain :

1. Al Ham dan Al Hazan

Penyakit Al Ham ini sangat berkaitan dengan Al Hazan. Tidak diinginkan keduanya muncul di dalam hati. Bila ia menyangkut perkara yang akan datang atau yang dinanti-nanti, maka ia akan menyebabkan perasaan Al Ham (perasaan resah). Sedangkan kalau menyangkut kejadian yang telah lampau, maka ia akan menyebabkan Al Hazan (kesedihan).

2. Al ‘Ajz dan Al Kasal

Al ‘Ajz dan Al Kasal juga berkaitan antara satu dengan yang lain. Kalau seseorang tertinggal atau tidak mampu untuk mencapai sarana kebaikan dan kesuksesan karena memang tidak memiliki kemampuan, maka disebut Al ‘Ajz. Tetapi kalau dia tidak sukses karena tidak ada kemauan, maka hal tersebut disebut Al Kasal.

3. Al Jubn dan Al Bukhl

Al Jubn memiliki kaitan dengan Al Bukhl. Kalau perbuatan seseorang tidak mendatangkan manfaat bagi dirinya maupun orang lain maka hal tersebut disebut Al Jubn. Sedangkan kalau hartanya tidak bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, maka itu disebut Al Bukhl.

4. Demikian pula Dlola’ud-dain dan Ghalabatur-rijal. Kalau orang lain menuntut haknya dengan paksa kepada kita, maka hal tersebut Dlola’ud-dain. Sedangkan Ghalabatur-rijal adalah kalau seseorang menekan kepada kita hal yang tidak benar atau bathil.

Dengan demikian dosa-dosa merupakan penyebab yang paling kuat untuk mendatangkan delapan perkara tersebut. Juga dosa adalah penyebab paling kuat datangnya cobaan dan musibah, kesukaran, takdir yang jelek dan dihinakan musuh. Akibat lain dari dosa adalah hilangnya nikmat Allah atau berubahnya nikmat menjadi niqmah (amarah) Allah Subhanahu wa Ta’ala. Paling akhir, tertutupnya pintu-pintu atau jalan-jalan untuk mendapatkan hidayah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala juga disebabkan oleh dosa.

Mudah-mudahan Allah ‘Azza wa Jalla melindungi kita dari delapan perkara di atas dan semoga Allah membukakan bagi kita pintu-pintu hidayah serta Rahmat-Nya yang Maha Luas. (Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam Ad Da’u wad Dawa’u)

Penulis : Abu Hudzaifah

Minggu, 27 Maret 2011

Kelebihan dan Kelemahan Wanita Menurut Islam

Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini:

1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak Ada pada lelaki.

Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk “MEMERDEKAKAN WANITA”.

Pernahkah Kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ?

1. Benda yang Mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.
2.Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?
3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, Ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.
4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak,tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia meninggal dunia karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.
5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggung- jawabkan terhadap! 4 wanita, yaitu: Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki,yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.
6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu: shalat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.
7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggung-jawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita

Ingat firman Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai Kita ikut / tunduk kepada cara-cara / peraturan Buatan mereka. (emansipasi Ala western)

Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan Kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala Hukumnya / peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan/hukum buatan manusia.

Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu, sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar Kita (kaum lelaki) Berbuat baik selalu (gently) terhadap isterimu.

Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah Yang baik, maka surga adalah jaminannya. (untuk anak laki2 berlaku kaidah yang berbeda).

Berbahagialah wahai para muslimah. Jangan risau hanya untuk apresiasi absurd dan semu di dunia ini. Tunaikan dan tegakkan kewajiban agamamu, niscaya surga menantimu.

kelemahan: Banyak wanita yang lupa atau bahkan tidak tahu betapa berharganya dirinya…

Jumat, 04 Februari 2011

Memperjelas Posisi Bid'ah


Mungkin banyak sekali diantara pembaca yang sudah tidak asing mendengar hadits hadits tentang bid,ah, tetapi tak banyak yang bisa dilakukannya selain menangkap mentah dan menelannya mentah juga, Perhatikan hadits berikut :

"Sesungguhnya ucapan yang paling benar adalah Kitabullah, dan sebaik-baik jalan hidup ialah jalan hidup Muhammad, sedangkan seburuk-buruk URUSAN AGAMA ialah yang diada-adakan. Tiap-tiap yang diada-adakan adalah bid'ah, dan tiap bid'ah adalah sesat, dan tiap kesesatan (menjurus) ke neraka". (HR. Muslim)

Hal yang tampak tak jelas pada hadits diatas hanya 1 yakni yang diada adakan, selebihnya jelas dan mudah dipahami. Sungguh sebuah kebenaran yang sangat indah. dan coba anda pasangkan dengan hadits berikut:

"Sesungguhnya yang halal itu jelas, dan yang haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara-perkara syubhat, Kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Barangsiapa yang menjaga diri dari perkara syubhat tersebut, maka dia telah menjaga agamanya dan kehormatannya, dan barangsiapa yang jatuh dalam perkara syubhat, maka dia jatuh kepada hal yang haram. ......."

Jika pada kedua hadits diatas anda masih belum mengerti bahkan cenderung bingung, Perhatikan lagi kaidah dalam ilmu hadits berikut dan camkan yang tercetak tebal.

- Untuk Perkara Ibadah, hukum asalnya adalah Haram dikerjakan.....Sebelum ada perintah (tentu saja perintah tersebut berasal dari Al Qur'an dan Hadits)
- sedangkan Perkara Keduniaan, Hukum asalnya adalah Halal dan boleh dikerjakan,...sebelum ada Larangan.

Bagi umat muslim itu adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar, Bahwa sesuatu yang haram sungguh telah jelas, begitu juga yang halal. Dari penjelasan diatas, saya yakin pembaca pasti paham, dalam perkara apa makruh dan mubah itu ditempatkan.

Alhasil, janganlah kita seperti orang bingung, karena kebanyakan orang Indonesia lebih suka mengerjakan sesuatu yang tidak ada contohnya, sedangkan banyak sekali yang telah ada contohnya (sunnah) dia tinggalkan tanpa merasa. sungguh ini hanya bisa dipahami oleh orang yang bukan sekedar berakal, tetapi betul betul menggunakan akalnya itu

Minggu, 30 Januari 2011

Alasan Iblis Menemui Rosululoh, SAW

Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”

Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”

Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.

Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”

Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”
Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”

Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”

“Siapa yang memaksamu?”
Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:
“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”

“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”

Orang Yang Dibenci Iblis
Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”

“Siapa selanjutnya?”
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”

“lalu siapa lagi?”
“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”

“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci.”

“Siapa lagi?”
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”

“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”

” Selanjutnya apa?”
“Orang kaya yang bersyukur.”

“Apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”

“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”

“Umar bin Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”

“Usman bin Affan?”
“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”

“Ali bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)

Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis

“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”

“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”

“Jika seorang umatku berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”

“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”

“Jika ia membaca al-Quran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”

“Jika ia bersedekah?”
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”

“Mengapa bisa begitu?”
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”

“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“Suara kuda perang di jalan Allah.”

“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang yang bertaubat.”

“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar di waktu siang dan malam.”

“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“Sedekah yang diam – diam.”

“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Shalat fajar.”

“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”

“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”

“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”

“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”
“Di bawah kuku manusia.”

Manusia Yang Menjadi Teman Iblis
Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba.”

“Siapa sahabatmu?”
“Pezina.”

“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk.”

“Siapa tamumu?”
“Pencuri.”

“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”

“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai.”

“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”

“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”