Senin, 28 Desember 2009

PBNU Tegaskan Infotainment Gosip Haram

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A. Hasyim Muzadi menegaskan tayangan infotainment ghibah atau gosip hukumnya haram. Fatwa haram tersebut berdasarkan hasil Musyawarah Alim Ulama NU di Surabaya, Juli 2006 lalu.Karena itu, PBNU mendesak tayangan infotainment gosip segera dihentikan. Pemberitan yang mengobral masalah pribadi dan keluarga orang bisa berdampak buruk bagi masyarakat."PBNU" minta agar tayangan infotainment dimedia dihentikan, yaitu pemberitaan yang mengobral rahasia keluarga, serta mengaduk-aduk hubungan antar anggota keluarga," kata KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Jumat (25/12).

Menurut pengasuh pondok pesantren Al-Hikam ini, infotainment gosip merupakan pembunuhan karakter orang yang diberitakan, apapun alasannya."Karena hal tersebut sama sekali tidak menjadi bagian dari kebebasan dan demokrasi, namun menjadi bagian dari pembunuhan karakter dalam kerukunan atau ketenangan keluarga," jelasnya.Dalam Islam, lanjutnya, beita gosip merupkan larangan keras atau hukumnya haram. "Bahkan diibaratkan dalam Al-Quran sebagai seorang yang 'tega memakan daging bangkai saudaranya sendiri' dalam mencari rezeki," tutur mantan Ketua PW GP Ansor Jawa Timur ini.

Karena itu, menurutnya, orang atau keluarga yang merasa dirugikan atas pemberitaan infotainment gosip sebenarnya berhak menuntut rehabilitasi atas nama baiknya dalam kaitannya dengan hak azasi manusia . "Media harus segera menghentikannya , dari pada setiap hari makan korban," tegasnya.Hasyim mengajak para pengelola infotainment untuk mencari rizki yang halal di tengah sulitnya ekonomi bangsa Indonesia, bukan dengan cara 'menjual' berita-berita gosip.
"Kalau ada orang senang keluarganya diaduk-aduk untuk cari popularitas, justru orang tersebut tidak normal. Marilah kita mencari rizki secara halal dalam sulitnya ekonomi saat ini," katanya.

Lebih lanjut, kiai kelahiran Bangilan Tuban ini mendesak pemerintah, dalam hal ini Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) untuk mengambil inisiatif dalam rangka menertibkan tayangan yang merusak tersebut. "Apalagi Pak Tifatul (Menkominfo) selama ini dianggap paling Islam," kata Hasyim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar