Sabtu, 26 Desember 2009

Perayaan Asyura ala Syiah menurut Cendekiawan Syiah, Vali Nasr

Berhubung tinggal 2 hari lagi tepat 10 Muharram ada yang merayakan Asyura di berbagai tempat (khususnya yangmeriah di Iran dan Iraq) dengan cara menyiksa diri, menangisi berlebihan, dan meronta-ronta atas kematian Imam Husin r.a....maka di sini kami tuliskan wawancara terhadap Habib Mohammad Baharun (seorang cendekiawan, peneliti dan pakar tentang Syiah) yang dimuat dalam sebuah buku berjudul : Tantangan Syiah Terhadap Ahlussunna, penerbit Pustaka Sidogiri halaman 97, cetakan pertama, jumadats Tsani 1429 H..isinya sebagai berikut :
Sebenarnya, bagaiamn Rasulullah Saw menyikapi kematian orang-orang terdekatnya?

Habib Muhammad Baharun menjawab :

Nabi memang sedih tatkala Hamzah gugur. Namun tak berlarut, apalagi sampai dendam. Malah ketika Fathu Mekkah, beliau memberikan amnesti umum kepada orang-orang kafir, termasuk pembunuh Hamzah. Asyura Syiah bertumpu pada Azdari (duka cita) berlarut yang memang sudah berkembang dalam agama-agamas sebelumnya. Prof. Vali Nasr, putra Hossein Nasr yang cendekiawan Syiah itu, mengakui bahwa Azdari mirip ritual Katolik Lenten (40 hari sebelum paskah).

Praktik penyiksaan diri dalam Asyura Syiah juga mirip seperti Panitentes (penyesalan) di Liberia, Colorado dan New Mexico yang menjadikan sebagai hari suci "penjelmaan kembali penderitaan Kristus" yang harus diratapi.

Juga seperti pada peringatan kematian Dionysus dalam mitologi Yunani, dan Osiris dalam Mitologi Mesir kuno. jadi, ekspresi kedukaan kaum Syiah ini mirip dengan tata cara peradaban kuno (Baca: Kebangkitan Syiah,2007:46-47)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar